IKLAN




 

PT GMM Giling Tebu 2022 Untuk Swasembada Gula Nasional

Operasional giling tebu PT GMM tahun 2022, serap 96.928 Ton tebu dari Petani 

"Sejak tanggal 10 Mei 2022 lalu, Pabrik Gula PT Gendhis Multi Manis telah menggiling 96.928 Ton tebu dari areal kebun tebu di Blora dan sekitarnya."

Giling Tebu 2022
BLORA, ME - Pabrik Gula Blora, PT Gendhis Multi Manis (GMM) yang beralamat di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora saat ini sedang melaksanakan giling tahun 2022. Aktifitas tersebut telah dilakukan sejak tanggal 10 Mei 2022 lalu.

Hingga saat ini, Pabrik Gula yang memiliki kapasitas giling 4.000 TCD (Ton Cane Per Day) ini telah menggiling 96.928 Ton tebu Blora dan sekitarnya (Rembang, Pati, Sragen, Bojonegoro). PT GMM optimis, dapat memproduksi GKP (Gula Kristal Putih) dengan kuantitas yang lebih baik. 

“Kami selalu berupaya, agar operasional giling, bisa berjalan dengan lancar, karena kami sudah lakukan perbaikan-perbaikan pads mesin produksi dan pendukungnya, pada saat off season kemarin. Harapan kami, di musim giling tahun ini, bisa lancar dan bisa memproduksi GKP (Gula Kristal Putih), dengan jumlah yang lebih banyak, melalui serapan tebu petani Blora dan sekitarnya, untuk membantu tugas BULOG dalam stabilisasi harga gula nasional.” paoar Krisna Murtiyanto selaku Direktur Operasional PT GMM. 

Multiplier Effect Blora
Selain menghasilkan GKP, diharapkan menimbulkan multiplier effect untuk semuanya. Saat giling setidaknya ada 650 Karyawan yang bekerja di PT GMM, yang 95% adalah warga lokal Blora, dalam 1 hari ada 480 sopir truk yang membawa tebu dari petani.

Di samping itu, ratusan penebang dan petani, juga terlibat dalam setiap musim panen tebu. Tidak sedikit petani Blora sukses dengan bercocok tanam tebu. Tentu hal ini dapat dirasakan langsung dampak ekonominya, dengan adanya perdaran uang dalam setiap musim giling PG Blora ini. 

Sebagai perusahaan industri, tentu ada dampak yang timbul dalam setiap operasionalnya, seperti suara mesin dan ampas (bagasse) yang terbawa angin. PT GMM terus berupaya untuk mengurangi dampak yang timbul. 

Jual Ampas Tebu
Untuk mengurangi ampas yang terbawa angin, PT GMM melakukan penjualan ampas tebu (bagasse), secara kontinyu agar tidak terlalu tinggi penumpukannya, sehingga tidak terbawa angin, dengan penanaman bambu di beberapa titik lokasi, dan pemasangan jaring paranet. 

Untuk limbah cairnya, PT GMM adalah perusahaan yang memiliki system Close Loop Water Circulation, dengan sistem pengolahan limbah cair melalui UPLC, dan dapat digunakan kembali, tanpa meninggalkan limbah cair, sehingga sangat ramah lingkungan. 

Sementara itu, sebagai bentuk perhatian untuk masyarakat, PT GMM juga ikut melaksanakan tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR), untuk memberikan kontribusinya kepada lingkungan. 

Giat CSR GMM
Salah satu program yang rutin dijalankan adalah Bantuan Bina Lingkungan untuk dua Desa, yang berdekatan dengan Pabrik diantaranya Desa Kedungwungu, Dukuh Gayam, dan Desa Tinapan, pada Tahun 2018, dengan 4 sumur bor, di 4 RT Dukuh Gayam, sehingga masyarakat Gayam tidak lagi kesulitan air saat musim kemarau. 

Kemudian dilanjutkan pada Tahun 2019, pembangunan gapura untuk 4 RT, di Dukuh Gayam, dan memberikan fasilitas 1 set alat musik (band) untuk Karang Taruna Desa Tinapan. Pada Tahun 2020, pemberian fasilitas penerangan jalan kembali di Dukuh Gayam, dan pemberian dana untuk kegiatan kepemudaan Desa Tinapan. 

Sarana infrastruktur juga diberikan oleh GMM pada Tahun 2021, yaitu perbaikan drainase serta bantuan  pendanaan untuk Dukuh Gayam, dan membantu pengerjaan kolam (dengan alat berat) untuk program Desa Wisata, di Desa Tinapan. 

Pengobatan Klinik Pratama
Di bidang kesehatan, untuk masyarakat Ring 1, diberikan kemudahan dalam berobat secara gratis, saat sakit di Klinik Pratama PT GMM, hanya dengan menunjukan KTP. Selain program rutin, PT GMM juga berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat.

GMM sebagai anak perusahaan Perum BULOG, bertekad menjalankan tugasnya sebaik - baiknya, untuk memproduksi GKP, demi mewujudkan swasembada gula nasional dengan memperhatikan GCG (Good Corporate Governance). 

Dengan implementasi GCG / penerapan GCG, maka pengelolaan sumberdaya perusahaan diharapkan menjadi efisien, efektif, ekonomis dan produktif, dengan selalu berorientasi pada tujuan perusahaan dan memperhatikan stakeholders approach. (HMS/me)

Posting Komentar

0 Komentar