Kendalikan Sampah
BLORA, ME - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blora terus berupaya untuk kendalikan sampah dari hulu, salah satunya adalah sampah dari Pasar Sido Makmur Blora. Kepala Bidang Pengelolaan dan Pengendalian Sampah DLH Blora, Bayu Himawan, kenaikan sampah di tempat pembuangan akhir terus meningkat hingga 100 ton.
"Kami berupaya mengendalikan sampah dari masyarakat, dengan membangun fasilitas pengembangan TPA, dan sistem pemilahan sampah, dengan memberdayakan tenaga pemilah sampah dan tim BSI, akan tetapi jumlah sampah yang datang tidak sebanding dengan jumlah pekerja dan tim yang ada, untuk kita perlu terobosan baru pilah sampah dari hulu, seperti di Pasar Sido Makmur ini," ungkapnya.
Kontainer Pilah Sampah
Untuk menjalankan pilah sampah dari hulu itulah, DLH Kabupaten Blora mengadakan 5 bak kontainer pilah sampah, yang dianggarkan di tahun anggaran 2022 ini, yaitu bak kontainer yang terbagi dua ruang untuk sampah organik, yang ditandai dengan warna hijau dan non organik yang ditandai dengan cat berwarna kuning. Hal itu diungkapkan oleh Kepala DLH Kabupaten Blora, Istadi saat penyerahan bak kontainer pilah sampah di Pasar Sido Makmur, Kamis siang kemarin (16/6/2022).
"Bertepatan dengan hari lingkungan hidup sedunia, kami dari DLH Blora menyerahkan kontainer pilah sampah di Pasar Sido Makmur, kami berharap untuk para pengelola dan para pedagang di Pasar Sido Makmur, bisa disiplin untuk menerapkan pilah sampah, yaitu sampah organik yang terdiri dari sisa makanan, sayur buah, daging dan tulang, sedangkan untuk yang non organik terdiri dari plastik, botol bekas dan pecah belah, agar kami bisa lebih cepat mengendalikan sampah di TPA, dan bisa didaur ulang kembali untuk pupuk kompos dan barang - barang bernilai ekonomis lainnya," paparnya.
Sukseskan Pilah Sampah
Kepala Dinas Lingkungan Hidup setempat yang hadir didampingi oleh Sekretaris Dinas, Langgeng Warsito, kembali menegaskan agar warga masyarakat Blora, bisa menerapkan program Bank Sampah Desa dan Kelurahan, yaitu menjalankan pilah sampah hingga ke Desa, dan lingkungan terkecilnya yaitu RW dan RT, melalui pengadaan tempat sampah terpilah, di masing - masing rumah warganya.
"Masalah sampah adalah masalah kita bersama, untuk itu kami dari Dinas akan terus mensosialisasikan program Bank Sampah di Desa dan Kelurahan, untuk itu harus bisa diwujudkan dengan menyediakan tempat sampah pilah di masing - masing rumah, sehingga penumpukan sampah bisa kita kendalikan, disamping itu, sampah bisa didaur ulang dan mendatangkan nilai yang lebih ekonomis tinggi, bila dikelola menjadi komoditas produk, kami apresiatif sekali untuk desa - desa yang telah menerapkan program pilah sampah ini," bebernya kembali.
Desa Organik Herbal
Seperti yang diketahui Pemerintah Desa Sidorejo, Kecamatan Kedungtuban, telah menerapkan program pilah sampah, bekerjasama dengan BMWI Kabupaten Blora, untuk pengadaan keranjang pilah sampah, yang diproduksi oleh Karang Taruna hasil pelatihan BMWI Blora di BLK Dinas Perinnaker Kabupaten Blora, beberapa waktu yang lalu (20 - 22/5/2022).
"Kami berupaya melaksanakan program pilah sampah di Desa kami, Sidorejo agar desa kami lebih bersih, disamping itu, sampah yang telah terpilah dari organik, non organik serta sampah B3 bisa kita kendalikan dan kita manfaatkan daur ulangnya, terutama yang organik, untuk kita proses menjadi pupuk organik, untuk mendukung program yang tengah kita kembangkan saat ini, yaitu pertanian organik herbal," beber Agung Heri Susanto, Kades Sidorejo kepada Monitor Ekonomi. (Rome)
0 Komentar