Psikotes Peserta
BLORA, ME - Sekretaris Daerah Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi buka langsung tahapan uji kelayakan calon Komisaris dan Direksi Badan Usaha Milik Daerah di bidang pengelolaan energi hilir yaitu PT Blora Patra Energi (BPE) dan PT Blora Wira Usaha (BWU) yang bergerak di bidang jasa dan farmasi, pada hari ini Selasa, (23/4/2024) di Gedung Pertemuan Setda Blora.
Dalam sambutannya, mewakili Bupati Blora, Komang Gede selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Blora meminta agar proses seleksi dapat berjalan dengan baik, transparan dan jujur. Pihak Pemerintah Kabupaten Blora berharap para calon yang terpilih nantinya adalah Komisaris dan Direksi yang mampu meningkatkan pendapatan asli daerah dan perekonomian daerah secara profesional dan jujur.
"Saya menghimbau agar proses seleksi ini berjalan dengan baik, transparan dan jujur, jangan melakukan upaya - upaya yang bisa menodai proses ini, karena kami ingin mendapatkan para pengelola BUMD kita yaitu BPR dan BWU, yang amanah dan profesional untuk meningkatkan perekonomian dan PAD kita," ungkapnya.
Gandeng Pihak Ketiga
Sementara itu, Ketua Panitia Seleksi Komisaris dan Direksi Badan Usaha Milik Daerah, Pujiriyanto mengungkapkan bahwa proses seleksi tersebut dibiayai oleh PT Blora Patra Energi dengan anggaran sebesar Rp. 60 Juta. Untuk pelaksanaan seleksi tersebut Panitia Seleksi menggandeng rekanan pihak ketiga yaitu CV Cahaya Mulia dari Blora sendiri.
"Setelah tahapan administrasi, hari ini serta yang lolos, mengikuti tahap psikotes masing - masing untuk Komisaris dan Direksi yaitu Direktur Utama dan Direktur Keuangan untuk PT BPE dan seleksi Direktur Utama dan Direktur Operasional untuk PT BWU, dan proses ini menggandeng rekanan yaitu dari CV Cahaya Mulia dari Blora," paparnya kepada Monitor Ekonomi.
Kepala Bagian Setda Blora tersebut juga mengungkapkan bahwa setelah proses psikotes akan dilanjutkan tahapan wawancara untuk seluruh peserta, yang mana setiap peserta harus memaparkan rencana bisnisnya dalam menjalankan roda PT BPE dan PT BWU ke depannya seperti apa, proses wawancara tersebut digelar secara terpisah untuk masing - masing calon kandidat.
Potensi Migas Blora
Di saat yang sama, Isnaeni, pendamping salah satu peserta calon Direktur Utama PT BPE, Syaifudin Azhar mengungkapkan bahwa potensi minyak dan gas Blora masih sangat besar untuk dikembangkan dan dioptimalkan hasilnya, apabila BPE dipegang oleh orang yang benar - benar memiliki kompetensi dan ahli di bidang perminyakan.
"Potensi minyak di Blora ini masih sangat besar, termasuk sumur - sumur tua yang jumlahnya ribuan, yang harus kita cari dan didata ulang potensinya dengan melakukan seismik ulang 3 dimensi, karena data dari Pertamina kemungkinan bisa berubah karena faktor alam, terjadi pergeseran selama lebih dari satu dekade," ungkap mantan Dosen STEM Akamigas Cepu ini.
Isnaeni juga mengungkapkan bahwa investasi di sektor usaha pengelolaan migas di Blora bisa terus meningkat, jika BUMD dan Pemerintah Kabupaten Blora konsisten memberikan kenyamanan bagi para investor perminyakan. Pihaknya mengaku telah membuka peluang pengolahan minyak mentah dengan membangun kilang pengolahan mini di Kecamatan Sambong, yang mana bahan bakunya bisa diusahakan dari setoran minyak mentah sumur tua ke Pertamina EP Cepu.
"Kami telah membangun mini refinery atau kilang mini di Sambong, yang akan memproduksi solar sebesar 70 ton per hari, yang berasal dari minyak mentah dari usaha penambangan migas di Blora, termasuk diantaranya yang diusahakan oleh sumur - sumur tua tersebut, yang disetorkan ke Pertamina EP tentunya, untuk itu optimalisasi produksi sumur tua harus diupayakan Pemerintah Daerah melalui BPE dan KUD" imbuhnya. (Rome)
0 Komentar