IKLAN


 

Dosen Kehutanan UGM, Sukses Tanam Pepaya California Di Blora

Dosen Fakultas Kehutanan UGM, Bowo Dwi Siswoko sukses tanam pepaya California di Dukuh Glagahan, Desa Jepangrejo Blora.

"Dosen yang mengajar di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, sukses dalam budidaya tanaman buah pepaya California di lahan pribadinya seluas 4000 meter persegi, di Dukuh Glagahan, Desa Jepangrejo, Kabupaten Blora"

Bowo Dwi Siswoko, Dosen Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta

Budidaya Tanam Pepaya
BLORA, ME - Di tengah kesibukannya, sebagai Dosen di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, salah satu universitas ternama di Indonesia ini, Bowo Dwi Siswoko masih sempat mengelola lahan kebun seluas 4000 meter persegi miliknya, yang ditanami 500 pohon pepaya California, dan uniknya bibit hasil pemuliaannya sendiri.

Meskipun bibit hasil pemuliaan sendiri, ternyata hasilnya cukup memuaskan, sejak menanam pada bulan.agustus 2024, pepaya California tersebut dapat berkembang dan berbuah dengan baik dan maksimal. Padahal pada tahun lalu, musim tersebut sangat tidak.bersahabat pada petani, kemaraunya sangat panjang hingga menimbulkan krisis air di seluruh areal pertanian, termasuk lahan milik pak Dosen Bowo ini.

Berkat ilmu dan pengalamannya dalam mengelola Laboratorium Fakultas Kehutanan UGM di Desa Getas, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora inilah, tantangan budidaya pepayanya diasah. Dosen yang alumni SMUN 1 Blora Angkatan Tahun 1995 ini, mampu diselesaikan dengan baik, dan berbuah manis.

"Ada sekitar 500 pohon pepaya, yang saya tanam di lahan saya seluas sekitar 4000 m2, di Glagahan, 3 sampai 4 minggu lagi, sudah mulai panen, insyaalloh," ujarnya kepada Monitor Ekonomi, pada Jumat 31/1/2025.

Menumbuhkan Ekonomi Lokal
Mantan Direktur Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) UGM tahun 2022 - 2023 ini, sukses mengelola lahan  negara seluas 10.901 hektar, milik Kementerian Kehutanan atau yang dulu disebut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada era Menteri Sitti Nurbaya Bakar ini, untuk meningkatkan perekonomian petani lokal di sana.

Komoditas jagung, kayu putih dan buah - buahan sukses meningkatkan perekonomian lokal petani di lahan KHDTK tersebut, dan  pohon - pohon kayu jati yang dikelola oleh Perhutani yang ada di lahan tersebut tetap terjaga dengan baik, berkat sinergitas antara UGM, Perhutani dan Petani di kawasan tersebut.

"Pendekatan yang baik dengan masyarakat petani hutan di lahan KHDTK sangat mutlak.untuk dilakukan, karena ini urusan perut, periuk nasi mereka jangan sampai terganggu, maka mereka harus digandeng dengan baik, alhamdulillah sekarang jalannya sudah bagus, jadi harga komoditas di sini lebih baik," ungkap Dosen Bowo.

Potensi Buah Menggiurkan 
Saat dikonfirmasi mengapa memilih budidaya buah pepaya jenis California, Aktifis Pengkajian Islam Kampus ini menjelaskan karakteristik buah pepaya yang relatif mudah ditanam di mana saja, dan masa panennya tidak mengenal musim, selama 1 - 1,5 tahun sejak tanam, selain itu nilai ekonomisnya yang menguntungkan.

"Modal saya penyiapan lahan, pupuk, bibit, nanam, perawatan, obat - obatan, dan lain - lain sampai panen, habis sekitar Rp. 40 juta selama 7 bulan pertama, panen setelah 7 bulan, harga sekarang dari petani sekitar Rp 3500-4000/kg, sedangkan harga jual di toko buah Rp. 7000-9000/kg, lebih mahal lagi di kota - kota besar, Surabaya, Bali, Jakarta sekitar Rp. 9000 -11000/kg, setiap minggu panen/petik 1 - 2 kali sampai sekitar 1-1,5 tahun," paparnya.

Sebagai seorang Dosen Peneliti, Bowo juga tidak mau muluk - muluk, resiko kegagalan pun diperhitungkan dengan teliti dan cermat, dari 500 pohon pepaya yang ditanamnya, hanya 400 pohon yang berhasil panen, dirinya mengaku masih bisa mendapatkan untung.

"Perkiraan hanya 400 pohon aja yang panen normal,  dikali 2 kg (dari 2 - 3 pepaya) berarti dapet 800 kg, seminggu dapat 1600 kg (1,6 ton) x 3500 = Rp 5,6 juta, misal biaya panen Rp. 600 ribu, maka penghasilan bersih seminggu Rp. 5 juta, misal setahun panen terus/stabil (perawatan instensif), akan menghasilkan sekitar 50 minggu x 5 jt = 250 juta, ini sudah saya ambil harga dan kuantitas panen rendah/sedang biar aman," tutupnya. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar