IKLAN




 

Rakor Antisipasi Ledakan Pemudik Di Blora

Rakor bahas antisipasi penularan virus Corona yang diduga bisa dibawa oleh para pemudik dari kota pandemik Covid 19

"Akibat merebaknya virus Corona, ratusan pekerja informal dirumahkan dari tempat kerjanya di Jakarta, yang merupakan wilayah pandemik Covid 19. Dan mereka memilih pulang mudik ke daerah asal, termasuk ke Blora, situasi inilah yang harus diantisipasi para pemangku kepentingan"

Rakor Tangani Pemudik
BLORA, ME - Setiap malam puluhan bus dari kota - kota besar, terpantau membawa penumpang para perantau dari Jakarta dan sekitarnya, yang dari arah barat, sedangkan yang dari arah timur, berasal dari Surabaya dan sekitarnya, dengan jumlah ratusan orang, yang berpotensi menjadi pembawa virus Corona di Daerah, bila tidak segera diantisipasi dengan cepat dan tepat.

Hal itu, menjadi topik utama dalam Rapat Koordinasi Pencegahan Covid - 19, yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Blora, di Aula Pertemuan Setda Blora, pada Sabtu pagi (28/3/2020). Rakor dipimpin langsung oleh Asisten 1 Bupati Blora, Bidang Pemerintahan, Purwadi Setiyono, SE, mewakili Bupati Blora, didampingi Kapores Blora, yang diwakili oleh Kabag Ops, Kompol, Zuwono, SE,  Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan Blora, Lilik Hernanto,SKM, MKes, dan Dandim 0721/Blora yang diwakili oleh Pasintel, Lettu INF. Lukman Hakim, S.Sos.

Mencari Masukan Solusi
Hadir dalam Rapat Koordinasi tersebut, seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan, yaitu Camat, Danramil dan Kapolsek serta Kepala Puskesmas se Kabupaten Blora, serta Kepala Kesbangpol Blora, Wahyu Jatmiko, Kepala Dinas Perkimhub, Pratikno, Kepala Stasiun PT KAI Cepu dan Randublatung, dan Kepala Terminal Bus dan Angkutan Umum di Blora, Kasat Intel dan Kasat Sabhara Polres Blora.

"Saya minta disampaikan kondisi dan situasi lapangan terhadap pergerakan para pemudik di seluruh wilayah Blora, penanganan pemeriksaan kondisi kesehatan para penumpang, untuk mewaspadai penyebaran virus Corona di Blora, apa saja permasalahannya, dan bagaimana solusinya, mari kita bahas bersama dalam Rakor ini, untuk saya laporkan kepada Bapak Bupati nantinya," ujar Asisten 1 Bupati Blora, Purwadi Setiono, SE.

Wajib Periksa Dan Lapor
Dalam rapat tersebut, disampaikan oleh beberapa Camat menyampaikan permasalahan, usulan dan masukan terkait penanganan pemeriksaan para pemudik yang masuk atau pulang ke desa masing - masing. Camat Cepu, Luluk menyampaikan bahwa pihaknya bersama aparat Polsek dan Koramil, terus menggelar patroli di wilayah pusat - pusat kerumunan massa.

"Kami hampir setiap malam berpatroli, dan memantau kedatangan bus penumpang di Terminal dan sub terminal Ketapang, mengingat Cepu adalah pintu masuk Blora dan Jawa Tengah, kemarin ada 17 bus turunkan penumpang dari Jawa Timur, langsung kita ajak untuk periksa kesehatan dan di data profilnya, sebelum mereka ketemu keluarga,dan kami himbau untuk isolasi di rumah selama 14 hari," ungkapnya.

Tenaga Medis Kewalahan
Sementara itu, Kepala Puskesmas Cepu, dr. Heri mengungkapkan bahwa penanganan periksa kondisi suhu tubuh dan penyemprotan bukan jaminan terbebas dari penularan virus Corona.

"Pemeriksaan suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan tidak bisa menjamin bebas dari Corona, yang pasti untuk menghentikan itu adalah isolasi diri, dan laksanakan sosial distancing selama 14 hari sejak diperiksa, dan dimasukkan dalam status Orang Dalam Pengawasan (ODP), dan terus terang tenaga medis kami sangat kewalahan, jumlah pendatang yang diperiksa membludak setiap harinya, dan  kami membutuhkan APD yang  cukup dan sesuai standar penanganan Covid 19, agar kami tidak tertular" paparnya di forum rakor.

Geser Anggaran Dinas
Sementara itu, Plt, Kepala Dinkes, Lilik Hernanto menyampaikan bahwa Dinkes telah melakukan pergeseran penggunaan anggaran untuk penanganan Covid 19.

"Saat ini Dinkes telah melakukan penggeseran anggaran sebesar Rp. 16 Milyar, untuk penanganan wabah Covid 19 demi menyelamatkan kesehatan masyarakat Blora, dan pemenuhan alat pelindung diri bagi tenaga medis, yang melakukan pemeriksaan, agar tidak tertular, jika ada pasien yang kena Covid 19, perlu saya beritahu Dokter yang menjemput Walikota Bogor, yang positif Corona, juga tertular dan meninggal dunia hari ini, bayangkan dokter saja juga bisa kena" ungkapnya. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar