IKLAN




 

Al Alif Gelar Talk Show dan Bedah Film

M. Haris Suhud Penulis skenario FTV "Lubang Tikus" sedang memberikan ilmunya kepada siswa-siswi  
Pondok Pesantren Masa Kini
Blora-ME, Pondok Pesantren masa kini memang telah mengalami perubahan terkait dengan program yang mengikuti perkembangan jaman dan teknologi. Tidak hanya berkutat di program keagamaan semata. Akan tetapi program utama tetap dijalankan yaitu belajar agama dan mengaji Kitab Suci Al Qur'an dan Hadiz, berikut tafsir - tafsirnya. Santri - santri masa kini, yang bisa dikatakan santri milenial, banyak yang memiliki bakat - bakat terpendam diluar pendidikan agama. Beberapa pondok pesantren bahkan mendapatkan predikat sebagai pondok pesantren modern, dengan memberikan pendidikan pengetahuan umum dalam porsi yang berimbang dan mengajarkan bahasa - bahasa asing, seperti bahasa Inggris dan Jepang. Serta tidak alergi dengan dunia teknologi dan informasi digital.

Undang Penulis M Haris Suhud
Kini di Pondok Pesantren Al Alif, yang berdiri di Desa Tamanrejo, Kecamatan Tunjungan, Blora.Jumat, (21/9/2018) sedang mengadakan kegiatan talk show dan bedah film "Mengejar Impian dan Lubang Tikus", dengan mengundang sang penulis skenario, yaitu M Haris Suhud. Guru Agama sekaligus Kesiswaan di SMK setempat, Sobirin mengungkapkan tujuan kegiatan tersebut, adalah untuk memfasilitasi siswa-siswinya yang memiliki bakat menulis.

"Anak - anak kami sebenarnya banyak yang tertarik di dunia penulisan, baik untuk pribadi maupun untuk dipampangkan di mading sekolah, sengaja saya undang mas Haris Suhud, karena juga dulunya anak pondok pesantren, sehingga anak - anak terinspirasi," ungkapnya.

M Haris Suhud dengan senang dan semangatnya Ia memberikan tips-tips menjadi penulis yang baik.

"Penulis adalah kreator dari suatu cerita, penulis yang baik adalah penulis yang peka terhadap situasi dan kondisi lingkungan sekitar, kalau bisa karya tulisannya juga memberikan solusi, saya berterimakasih atas undangannya, ini yang pertama sekali saya diundang, yang saya penuhi, banyak yang mengundang saya untuk jadi pembicara termasuk diluar Jawa, tapi saya pilih di Blora saja," ungkapnya.

Film Lubang Tikus Masuk Nominasi
Ternyata film televisi "Lubang Tikus" yang rame dibicarakan oleh masyarakat Blora, pro dan kontra mewarnai, di berbagai media sosial, bahkan hampir-hampir berujung ke tuntutan hukum, untung saja bisa diselesaikan dengan baik penuh kekeluargaan. Film Televisi yang mengambil syuting sepenuhnya di Blora, tepatnya di beberapa Desa, yaitu Desa Sempu, Desa Sonokidul dan Desa Bakah, di wilayah Kecamatan Kunduran, Blora ini, masuk nominasi penjurian. Kini film televisi yang pernah ditayangkan pada tanggal 26 Agustus 2018 dan diulang kembali di stasiun televisi yang sama yaitu SCTV itu, menjadi nominasi film terpuji dalam ajang Festival Film Bandung 2018, untuk 3 kategori, yaitu Penulis Skenario, Pemeran Utama Pria, dan Sutradara, serta Nominasi Film Terpuji.

" Kemungkinan bulan depan (Oktober) penjuriannya, doakan ya.." ungkap Penulis Skenario Terpuji 2017 dan 2016 di ajang yang sama.

Saat ditemui langsung Monitor Ekonomi, turut hadir Arif Pathol, pemeran figuran warga Desa Sempu, yang berperan sebagai Sodri, anak buah Bagus Mangkunegoro pemilik jasa evakuasi kemacetan di lubang jalanan dalam cerita FTv " Lubang Tikus" yang mengaku juga mendapat tawaran main film lagi dari mantan "Boss" nya,

"Saya punya tanggungjawab kerjaan di Blora mas, jadi saya nggak bisa, kalo syutingnya di Blora..ok siap laksanakan" ungkapnya. (Rome)
  

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Semoga tambah berkah dan anak2 tambah semangat dalam menimba ilmu di pesantren Al Alif

    BalasHapus