IKLAN


 

Wabup Rini Apresiasi Gerak Cepat Tim Dinkesda Blora, Tangani Keracunan Massal MBG

Tim Satgas MBG Blora yang dipimpin Wabup Sri Setyorini gelar rakor penanganan kasus keracunan MBG yang dialami ratusan Siswa.

"Pemerintah Kabupaten Blora bergerak cepat menyikapi kasus dugaan keracunan makanan massal yang menimpa ratusan siswa beberapa sekolah di Blora."

       Ketua Satgas MBG Blora, Sri Setyorini

Keracunan MBG Blora
BLORA, ME - Ketua Satgas MBG yang juga Wakil Bupati Blora, Sri Setyorini, menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh pasca insiden ratusan siswa di Blora Kota keracunan MBG  Dirinya juga memastikan, dapur MBG Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tersebut telah dihentikan sementara operasionalnya oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

"Untuk SPPG yang bersangkutan dihentikan sementara. Per tanggal 28 November, sampai hasil labnya keluar," tegas Sri Setyorini.

Wabup Sri Setyorini menyatakan, bahwa Satgas MBG telah menggelar rapat koordinasi, untuk menentukan langkah -langkah strategis selanjutnya, dan dirinya menekankan bahwa terlepas dari insiden ini, program MBG pada dasarnya, masih sangat dibutuhkan oleh para siswa di Blora.

Setelah mengunjungi korban di Rumah Sakit DKT Blora, Wakil Bupati Sri Setyorini, menyampaikan bahwa program MBG pada dasarnya harus tetap berjalan, namun dengan pengawasan ketat.

"Setelah berkunjung ke DKT, saya melihat bahwa MBG ini, diinginkan untuk berlanjut oleh siswa yang memang membutuhkan. Namun, setiap ada laporan berkaitan dengan MBG, kami selaku satgas selalu kami evaluasi, kemudian tindaklanjuti ke provinsi," ujar Sri Setyorini.

Ratusan siswa siswi SMPN 1 Blora diperiksa Tim Medis dari Rumah Sakit DKT pasca keracunan menu MBG pada hari selasa yang lalu

Gerak Cepat Tim Kesehatan
Wabup Rini juga menyampaikan terima kasih kepada Tim Kesehatan dan mengkonfirmasi langkah tegas, telah diambil terhadap penyedia. 

"Kami berterima kasih dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blora yang langsung bergerak cepat, atas kejadian kemarin. Kami bersama Tim Satgas sudah melakukan investigasi lapangan," katanya.

Nur Betsia Bertawati, Sekretaris Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Blora, memberikan data terbaru mengenai dampak kesehatan yang dialami para siswa, dan menjelaskan progres penyelidikan yang dilakukan Dinkesda.

"Diduga keracunan makanan tercatat 122 kasus, di mana 117 kasus ditangani rawat jalan dan 5 kasus memerlukan rawat inap. Saat ini, yang masih dirawat inap ada 2 pasien di RS. DKT dan 1 pasien di RSUD dr. Soetijono Blora,” jelasnya.

Penyelidikan Sampel MBG
Dirinya melanjutkan bahwa Tm Dinkes telah melakukan penyelidikan epidemiologi dan kunjungan langsung ke lokasi SPPG yang bersangkutan. 

"Dinkes sudah melakukan penyelidikan epidemiologi, sudah kunjungan ke SPPG. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan sampel ke Labkes ke Semarang, untuk hasil sekitar 1 Minggu," tutupnya.

Dinkes mengimbau masyarakat untuk tenang dan memastikan akan segera mengumumkan hasil laboratorium mikrobiologi tersebut sebagai dasar penentuan penyebab pasti insiden keracunan massal ini.

Seperti yang telah diketahui Bupati Arief Rohman dan Wakil Bupati, Sri Setyorini telah mengunjungi para siswa yang dirawat di Rumah Sakit Detasemen Kesehatan Tentara (DKT) dan Rumah Sakit Umum Daerah R. Soetijono Blora. Kedua Pejabat Pemimpin Daerah itu merasa prihatin dengan kejadian tersebut. Dan berjanji akan menyelidiki hingga tuntas penyebab keracunan massal tersebut.
(Rome/hms)

Posting Komentar

0 Komentar