IKLAN




 

Lie Kamajaya Beberkan Pabrik Gula Barunya Di Rembang

Lie Kamajaya beberkan pendirian pabrik Gula di Sulang, Kabupaten Rembang

"Pengusaha gula nasional Lie Kamajaya siap buka dan operasikan pabrik gula di Kabupaten Rembang, dengan kapasitas giling tebu 2500 ton - 3000 ton per hari di lahan seluas 5 hektar"

Antrian truk tebu saat masa giling perdana PG Gendhis Multi Manis Blora tahun 2017

Kenang PG GMM Blora
BLORA, ME - Dengan dandanan santai berkaos oblong warna kuning dan celana lapangan dilengkapi sendal, Lie Kamajaya beberkan pabrik gula barunya di Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, persis di tepi jalan nasional Blora - Rembang.

Kepada para awak media, pendiri Pabrik Gula Gendhis Multi Manis Blora itu  membeberkan kenangannya saat mengelola investasi besar yang pertama kali ada di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan itu, yang sempat memecahkan rekor mutu gula terbaik nasional dengan rendemen dan harga tebu tertinggi.

"Saat pertama kali kita dirikan pabrik gula di Tinapan dulu, dengan nama Pabrik Gula Gendhis Multi Manis, saat giling pertama setoran tebu petani kita membludak, karen harga kita tertinggi, dan saya masih utamakan tebu dari petani Blora bisa masuk semua, meskipun melebihi kuota, SPTnya 15 truk tapi yang masuk 20 truk, ya harus tetap kita bayar, karena gak tega saya, tetap kita giling siang dan malam," ujar Kamajaya.

Pabrik Gula dengan nama PT Wadah Karya Rembang (WKR) siap giling tebu petani 2500 - 3000 ton per hari, dengan target rendemen 9% - 10% untuk sejahterakan petani tebu di Rembang dan Blora

Dirikan Pabrik Baru
Di hadapan Pengurus Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia dari Kabupaten Rembang dan Blora, Lie Kamajaya kembali mengungkapkan tujuan mendirikan pabrik gula di Rembang, yang dibangunnya setelah sekian lama vakum sejak PG Gendhis Multi Manis itu dibeli oleh Perum Bulog, salah satu Badan Usaha Milik Negara, yang mengurusi komoditas pangan termasuk diantaranya adalah gula.

Dirinya kembali menjelaskan komitmennya untuk kembali mensejahterakan petani tebu, baik dari Rembang maupun Blora. Pabrik gula mini yang diberi nama Pabrik Gula PT Wadah Karya Rembang (PT WKR) itu berdiri di atas lahan sekitar 5 hektar itu, nantinya akan menggiling tebu rakyat dengan kapasitas 2500 - 3000 ton per hari, di samping itu akan dibangun juga tempat pisat riset bibit tebu dengan mutu terbaik.

"Pabrik gula saya beri nama PT Wadah Karya Rembang ini, akan menggiling tebu petani dari Rembang dan Blora dengan kapasitas 2500 - 3000 ton per hari, dengan rendemen 9%, selain itu kita akan membuat pusat riset pembibitan tebu dengan mutu terbaik, untuk mewujudkan mutu tebu yang bagus dan rendemen tinggi pula, dari rendemen tebu petani yang ada, yang hanya 6 - 7 %, dengan mutu bibit yang bagus, bisa menghasilkan rendemen gula 10 - 12%, nah kalo rendemen tinggi maka harga tebu juga tinggi toh," tandas pria berkaca mata ini dengan penuh semangat. (Rome)



Posting Komentar

0 Komentar