Peta Pangan Blora
BLORA, ME - Forum Pemred Blora kembali gelar untuk kedua kalinya podcast di hari dan tempat yang sama, di Studio Podcast, Selasa siang (28/5/2024). Sesi pertamo membahas hiruk pikuk pertambangan migas dan non migas, disusul sesi berikutnya di sektor ketahanan pangan bersama Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman didampingi Kepala Bidang Peternakan DP4 Blora.
Kadinas P4, Ngaliman langsung membuka peta jalan potensi pangan di Kabupaten Blora, yang menghasilkan jumlah panen komoditas padi sebesar 480 ribu ton gabah per tahun, adalah penghasil padi terbesar kelima se Jawa Tengah. Untuk komoditas jagung, mencapai 600 ribu ton merupakan terbesar kedua se Jateng, dan di sektor peternakan sapi menjadi terbesar pertama se - Jateng dengan populasi sapi lebih dari 225 ribu ekor.
"Potensi tiga komoditas pangan inilah yang akan terus kita pertahankan dan tingkatkan terus, meskipun secara geografis lahan pertanian kita termasuk lahan kering, tadah hujan namun kami tidak pernah patah semangat untuk mendampingi petani dan peternak kami, agar tetap produktif, meskipun badai El Nino ini terus mengancam panen kita, DP4 Blora selalu siap mendampingi sesuai perintah Bapak Bupati kita, Pak Arief Rohman, untuk tidak tinggalkan petani di saat yang sulit ini," papar Kadis Ngaliman.
Jangan Mudah Menyerah
Dari unsur non Organisasi Perangkat Daerah turut hadir, Anggota Dewan baru dari Partai Gerindra, Lanova Chandra Tirtaka. Pria kelahiran Madiun 39 tahun yang lalu ini, berhasil meraih kursi DPRD Blora dari daerah pemilihan Blora 5, meliputi Kecamatan Tunjungan, Ngawen dan Banjarejo.
Meskipun masih muda, dan pendatang baru di Blora, karena mendapatkan istri warga Kelurahan Kedungjenar, Blora Kota, impian dan cita - citanya untuk mensejahterakan masyarakat Blora, terutama kaum petani muda, dengan melakukan pendampingan terutama petani kader Gerindra, sehingga terbukti dirinya terpilih menjadi Anggota DPRD Blora pada Pemilu 2024 ini.
"Saya banyak muter - muter wilayah Blora, untuk mengetahui apa saja potensi dan permasalahannya, yang harus bisa dicarikan solusinya, dengan terus melakukan penyuluhan dan pendampingan pada petani kita di Blora, kuncinya jangan mudah menyerah, harus terus diedukasi, sampai mereka mengerti dan sadar diri," ujar Lanova Chandra saat membuka pembahasan isu pendampingan petani dan peternakan di Blora.
Perbanyak Bendung Kali
Dalam kondisi lahan yang kering ini, menurut Ngaliman dibutuhkan kerja keras penyiapan infrastruktur penyimpan air, baik untuk pertanian maupun peternakan. Ketersediaan air yang cukup menjadi kunci keberhasilan menjalankan usaha pertanian dan peternakan termasuk juga sektor perikanan di Blora.
"Kami membutuhkan air irigasi yang cukup saat menghadapi cuaca kering seperti ini, untuk mengairi lahan pertanian, kemarin kami sudah serahkan ratusan mesin pompanisasi dari Kementerian Pertanian untuk membantu 164 kelompok tani di Blora, sayang sekali source airnya sudah mengering karena tidak adanya hujan beberapa bulan ini," ungkap pria berbadan tinggi besar dan gagah ini, namun lembut tutur katanya.
Untuk itu, menurut Ngaliman, Blora membutuhkan bantuan proyek - proyek bendungan sungai sepanjang 2 kilo meter, seperti membendung sungai Lusi di beberapa titik harus dibendung, untuk menyimpan air untuk kebutuhan pertanian, selain itu perlu dimasifkan pembangunan embung penangkap air dalam jumlah yang banyak di seluruh lahan pertanian wilayah Kabupaten Blora.
Lanova Chandra Tirtaka pun menyambut dengan menjanjikan akan mencari lobby - lobby pembiayaan embung dan bendungan itu ke Kementerian yang membidangi infrastruktur tersebut, selain itu juga akan mencari dukungan dari Anggota DPRD Provinsi dan DPR RI yang menjadi patronnya di Partai yang dibesut oleh Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto ini. (Rome)
0 Komentar