Penyertaan Modal Bumdes
BLORA, ME - Dalam pidato sambutannya Kepala Desa Plosorejo Ahmad Muslih, sebelum pementasan seni budaya kethoprak untuk memeriahkan sedekah bumi alias gas desanya, mengungkapkan bahwa Badan Usaha Milik Desa atau disingkat BUMDES, yang diberi nama Margo Mulyo, kembali dikucuri modal sebesar Rp. 100 Juta dari anggaran Dana Desa tahun 2024 ini.
Anggaran tersebut digunakan untuk membangun usaha persewaan peralatan pertunjukan hiburan atau event lapangan, yaitu panggung dengan konstruksi besi dan kayu berukuran 8 × 8 meter, dan tiga set tratak komplit peralatan makan dan minumnya. Dirinya bersama Pengurus BUMDES Margo Mulyo mengaku telah menghitung masak - masak untuk terjun di bisnis tersebut.
"Saya berani memodali BUMDES Margo Mulyo melalui Anggaran Dana Desa tahun ini (2024), setelah sebelumnya sudah membangun kios - kios di depan Balai Desa, dan alhamdulilah terisi semua untuk usaha warga, kini kita kembali memberi modal BUMDES untuk usaha penyewaan panggung dan tratak, khusus warga harganya di bawah Rp. 1 Juta, yang lain hanya Rp. 1 Juta, ditambah ongkos kendaraan, kami optimis bisa break event point' atau balik modal selama tiga tahun," ujar Kades Muslih.
Perhitungan Ekonomis
Saat dikonfirmasi oleh Monitor Ekonomi terkait usaha tersebut, bagaimana simulasi perhitungan bisnisnya dan potensi pasar yang ada. Dengan rigit Kades Muslih memaparkan perhitungan ekonomi rintisan usaha yang terbilang berani dan kurang lazim bagi Pemerintah Desa manapun se Blora.
"Semua sudah kita hitung masak - masak potensi pasarnya, kita ambil contoh kegiatan Pemerintah Desa maupun warga yang besar ada 20 kali dalam setahun, belum desa - desa lain se Kecamatan Banjarejo ada 20 Desa, kegiatannya kurang lebih sama durasinya, nanti kita juga akan tambah dengan sound system', genset dan lighting set untuk anggaran tahun berikutnya sebesar Rp. 100 Juta lagi, Insya Allah bisnis ini bagus ke depannya," ungkap Kades Muslih kepada Monitor Ekonomi pada Kamis malam (30/5/2024).
Selain bisnis properti dan hiburan, yang berorientasi profit untuk meningkatkan pendapatan asli desa, Kades Muslih juga ingin membantu warganya dalam meningkatkan produksi tanaman pangan di wilayahnya yang kekurangan air, dan hal itu dilakukan dengan meminta bantuan kepada Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Partai Golkar, Padmasari Mestikajati, politisi peremuan yang juga asli dari Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora.
"Selain untuk BUMDES, kami juga akan berupaya untuk membantu para petani kami yang kekurangan air, musim ini padi kami gagal panen karena kekurangan air, untuk lahan Ploso kulon, karena jauh dari Sungai Lusi, dan irigasi dari Waduk Greneng juga gak sampai ke desa kami, kami mohon Bu Padmasari untuk membantu anggaran pipanisasi dari Sungai Lusi ke lahan warga kami," ungkap Kades Muslih lagi.
Padmasari Siap Bantu
Rupanya gayung pun bersambut, Padmasari Mestikajati yang pada malam itu hadir di pementasan seni kethoprak dalam rangka sedekah bumi Desa Plosorejo, dan didaulat untuk memberikan sambutan kepada konstituennya yaitu warga masyarakat desa tersebut, pasalnya suara yang memilih pada pemilihan legislatif bulan februari yang lalu, Padmasari meraih nomor dua terbanyak di desa tersebut.
Oleh karena itu, saat memberikan sambutannya, politisi peremuan asli Dukuh Jambangan, Desa Sukorejo, yang juga putri dari Mantan Anggota DPR/MPR RI, Bambang Sadono itu, menyatakan terima kasih atas dukungan warga Desa Plosorejo tersebut, saat Pemilihan Legislatif serentak tersebut, sehingga dirinya bisa duduk kembali menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari dapil Jateng 5, meliputi Blora - Grobogan.
"Saya sangat berterimakasih sekali atas dukungan dari warga Plosorejo, sehingga meraih suara terbanyak kedua di sini, dan saya siap mengantongi dan membantu penganggaran pipanisasi untuk mengairi lahan pertanian warga Ploso kulon, seperti yang dimintakan oleh Pak Kades Muslih tadi, dan saya salut dengan inisiasi Kades yang selalu berjuang untuk bisa mensejahterakan warganya, ini luar biasa, Insya Allah saya siap bantu di anggaran 2025 nanti," ungkapnya.
Mendengar hal itu diucapkan langsung oleh Mbak Padma, panggilan akrabnya di hadapan publik, warga masyarakat Plosorejo yang hadir sontak bertepuk tangan dan mengucapkan terima kasih atas perhatiannya untuk menampung dan siap mewujudkan aspirasi tersebut. Namun sayang dirinya harus kembali ke Semarang malam itu juga, tidak bisa mengikuti pementasan kethoprak Ceplis, dari Desa Turirejo, Blora, dikarenakan harus merawat bayi di rumah. (Rome)
0 Komentar