IKLAN




 

Anak Tidak Sekolah Blora Capai 5000an, Pemkab Rotasi 83 Kepala SD dan SMP

Penyerahan SK Kepala Sekolah SD dan SMP oleh Sekretaris Daerah Komang Gede Irawadi, pesan untuk menekan angka anak tidak sekolah.

"Sekretaris Daerah Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi mengangkat dan merotasi 83 Kepala Sekolah SD dan SMP se Kabupaten Blora, pesannya tekan anak tidak sekolah"
 
.     Sekda Blora, Komang Gede Irawadi

Penyegaran Kepala Sekolah
BLORA, ME – Untuk mengurangi jumlah anak tidak sekolah di seluruh Kabupaten BloraPemkab Blora lakukan penyegaran (mengangkat dan merotasi) terhadap 83 Kepala Sekolah SD dan SMP. Mewakili Bupati Sekda Blora,  Komang Gede Irawadi, hadir saat penyerahan SK, dan menyampaikan pesan agar 83 Kepala Sekolah yang baru dilantik itu, agar berupaya untuk mengurangi anak tidak sekolah.
 
Rincian dari 83 Kepala Sekolah tersebut yang dirotasi dan diangkat adalah, masing-masing 10 Kepala SMP dengan rincian 3 Kepala Sekolah pengangkatan baru dari seleksi substansi Kepala Sekolah tahun 2021, dan 7 Kepala SMP yang dimutasi  (penyegaran). Sementara itu juga turut dimutasi adalah 73 Kepala SD.
 
Penyerahan SK kepada 83 Kepala Sekolah SD dan SMP tersebut dilakukan  di aula Gedung B Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Rabu (20/3/2024) lalu. Hadir Kepala Dinas Pendidikan yang juga baru, Sunaryo dan Kepala BKD Kabupaten Blora, Heru Eko Wiyono.
 
Sekda Komang menyampaikan, kenapa dirinya berpesan Kepada 83 Kepala untuk berupaya mengurangi anak tidak sekolah yang ada di Blora,  dikarenakan saat ini jumlah anak tidak sekolah di Kabupaten Blora cukup banyak.
 
Ribuan Tidak Sekolah
Per tanggal 4 Maret 2024 lalu, data Anak Tidak Sekolah di Kabupaten Blora mencapai 5.758 anak. Ini merupakan jumlah yang besar , mengingat pada tahun 2045 nanti Indonesia digadang-gadang akan mencapai bonus demografi.
 
‘’Untuk itu saya berharap kepada para Kepala Sekolah, tolong dimanfaatkan program beasiswa yang diberikan pemerintah 1 desa 2 sarjana itu, terus disosialisasikan. Banyak mungkin yang putus sekolah karena biaya, maka dari itu kita sosialisasikan bahwa ini bisa dibantu oleh pemerintah” tandas Komang.
 
Di momen penyerahan SK, lanjutnya, agar  dijadikan semangat Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam membangun pendidikan di Kabupaten Blora.

Harus Serius Tangani
Di tempat terpisah, tingginya anak yang tidak mengenyam pendidikan dasar, alias tidak sekolah atau putus sekolah yang mencapai 5000 anak itu, mengundang keprihatinan Pengamat Ekonomi dan Sosial Blora, Kurnia Adi. Dirinya meminta agar jajaran Pemerintah Kabupaten Blora, yaitu bersama beberapa  Organisasi Perangkat Daerah dan Pemerintah Desa serius menindaklanjuti melalui sinergitas antar Pemerintah baik Kabupaten hingga Pedesaan.

"Data ini memprihatinkan, Pemkab melalui Dinas Pendidikan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Sosial dan P3A bersama Pemerintah Desa harus bahu - membahu, jalin sinergi untuk mensinkronkan datanya, apa yang menjadi penyebabnya, wong sekolah kan gratis, dan katanya ekonomi kita baik - baik saja, Pemerintah Desa harus juga punya datanya, karena kemungkinan paling banyak terjadi di Desa, jadi bukan hanya tanggungjawab pihak sekolah saja, tapi semuanya, bila perlu Desa punya anggaran untuk membantu penambahan jam belajar anak, seperti les mata pelajaran utama," ujarnya. (HMS/me)

Posting Komentar

0 Komentar