IKLAN




 

Harga Padi Dan Jagung Melambung Di Blora

Stok beras di penggilingan padi menipis sehingga harga beras terus naik

"Musim kemarau membuat stok beras di penggilingan padi di Blora, Jawa Tengah menipis. Kondisi ini memicu melambungnya harga beras di pasaran."

Stok Beras Menipis
BLORA, ME - Salah satu pemilik tempat penggilingan padi di Dukuh Kadengan, Desa Kamolan, Gandi mengatakan saat ini stok beras di tempatnya per harinya hanya berkisar 5 kwintal. Padahal di hari normal stoknya bisa mencapai 5 ton. 

"Kalau stok saat ini per harinya disini paling 5 sampai 7 kwintal, kadang justru hanya 10 sak. Padahal biasanya disini bisa sampai 4 - 5 ton per hari," kata Gandi saat ditemui di tempat penggilingannya," Kamis (7/9). 
Gandi menduga menipisnya pasokan gabah dari petani ini dikarenakan para petani lebih memilih menjual gabah mereka ke luar kota. Sebab harga gabah saat ini cukup tinggi. 

"Stok gabah menipis karena permintaannya banyak tapi gabah berkurang karena yang membutuhkan banyak sekali. Warga kalau mau giling cari dulu tempat mana yang harganya tinggi," ujarnya. 

Petani sedang menjemur jagung panenan

Tidak Ada Panen 
Menipisnya stok gabah ini disebabkan karena tidak adanya musim panen akibat kemarau. Hal ini menjadi salah satu pemicu naiknya harga beras. 

"Harga beras mahal. Kalau disini antara Rp 11.000 sampai Rp 12.500 tergantung jenisnya, tidak tahu kalau di tempat lain, bisa lebih mahal atau tidak. Ini sudah sejak satu bulanan," ucapnya. 

Berbeda dengan jagung, yang saat ini memasuki masa panen, diperkirakan akan melimpah, namun meskipun melimpah harga jagung juga terus menaiki tangga harganya, antara Rp. 4600 - 4700 per kilo jagung kering selep.

"Harga jagung setiap hari naik sebesar Rp. 50 per kilonya, kisaran antara Rp. 4600 - 4700 per kilonya, meskipun di Blora jagung  panen melimpah, semoga ini berdampak yang baik untuk para petani jagung di Blora," ungkap Tarno, petani dari Ngawen.

Stok Pangan Aman
Terpisah Plt Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora, Ngaliman mengungkapkan bahwa stok beras saat ini masih cukup aman. Meski sejumlah wilayah memasuki musim kemarau, namun ada beberapa wilayah yang saat ini juga masuk musim tanam. 

"Stok pangan di musim kemarau ini masih aman untuk Kabulaten Blora. Sampai Juli produksi padi mencapai 589 ribu ton. Jumlah itu juga mampu menyangga kebutuhan pangan skala nasional," Kata Ngaliman saat acara Podcast di Radio Rasta FM, Rabu (6/9). 

Ngaliman meminta masyarakat tidak khawatir kondisi pangan meski saat ini memasuki kemarau ekstrem. 

"Saya pesan kepada masyarakat kalau kondisi pangan kita aman, jadi tidak perlu khawatir meski kemarau panjang. Karena petani di Blora sudah melakukan antisipasi termasuk yang berada di aliran sungai bengawan solo yang saat ini masuk musim tandur," tandasnya. (Meg)

Posting Komentar

0 Komentar