Semburan Lumpur Kesongo
BLORA, ME - Oro - Oro Kesongo kembali memuntahkan lumpurnya beberapa waktu yang lalu, dan kali ini menjadi perhatian nasional dikarenakan menimbulkan korban jiwa, satu orang warga Dukuh Pekuwon, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, meninggal dunia di tempat akibat menghirup gas beracun yang dibawa dari semburan tersebut.
Meskipun sulit untuk diprediksi kembali semburan Oro - Oro Kesongo tersebut, Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkompimda) Kabupaten Blora, telah mengambil langkah - langkah pencegahan dengan memasang banner peringatan untuk tidak mendekat di area tersebut, di akses jalan masuk lokasi semburan, sekitar 500 meter.
Namun langkah pencegahan itu, masih dianggap tidak cukup oleh warga setempat, seperti yang diungkap oleh Suranto, yang berharap ada langkah yang konkrit dari Pemerintah untuk memasang alarm peringatan dan penanganan adanya gas beracun, untuk mencegah timbulnya korban jiwa.
"Mestinya upaya Pemerintah tidak cukup hanya memasang banner peringatan dan memasang garis polisi saja, ada yang lebih konkrit yang harus dianggarkan, yaitu alarm deteksi dini semburan gas beracun dan penanganannya, ini masih beruntung terjadi di sore hari, kalau terjadi malam hari bagaimana, bisa habis satu kampung," ungkap mantan Kades Gabusan ini, kepada Monitor Ekonomi di areal Oro - Oro Kesongo, Selasa (18/4/2023).
Akan Dilakukan Penelitian
Fenomena alam ini, rupanya juga mengundang perhatian Pakar Penelitian dan Formulator Pupuk Organik dari Madiun, yaitu Cahya Yudi Widianto, yang meluangkan waktunya mendatangi lokasi semburan Oro - Oro Kesongo, menurutnya di balik musibah yang terjadi pasti ada berkah yang tersembunyi, karena semua telah dianugerahkan oleh Allah SWT untuk manusia di sekitarnya.
Peneliti independen yang memiliki banyak penelitian di bidang pertanian, kesehatan dan energi ini menambahkan, keinginannya untuk mengambil sampel lumpur atau tanah bekas semburan Oro - Oro Kesongo tersebut, untuk diteliti kandungan mineral yang ada di dalam struktur tanah atau endapan lumpur tersebut. Dirinya berharap penelitian kandungan mineral lumpur tersebut, nantinya bisa berdampak bagi kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi.
"Selama ini saya mengambil bahan baku dari Dieng, yang memiliki 21 kandungan mineral untuk bahan pembuatan pupuk organiknya, setiap hari 2 truk, saya akan meneliti lumpur dari Oro - Oro Kesongo ini, siapa tahu kandungan mineralnya mencapai 24 jenis, kalo benar ini terjadi, Insya Allah akan kita kembangkan menjadi produk yang bermanfaat untuk kesejahteraan warga di sini, saya nggak tahu, kenapa saya selalu ada bisikan untuk datang ke sini, semoga ini menjadi berkah untuk kita semua," ungkap Profesor Cahya.
Sementara itu, di saat yang sama Lasno, warga yang tinggal tidak.jauh dari titik semburan merasa senang akan adanya upaya penelitian kandungan mineral dari endapan lumpur Oro - Oro Kesongo itu, dan dirinya siap mengambilkan sampel tanah atau endapan lumpur tersebut, sebanyak minimal 60 kilogram untuk keperluan penelitian tersebut.
"Saya siap membantu ambilkan sampel lumpur itu, untuk penelitian Pak Profesor, semoga nantinya bermanfaat untuk kita semua, jadi tidak hanya didiamkan saja, tapi bisa diolah untuk kesejahteraan masyarakat di sini," ujarnya. (Rome)
0 Komentar