IKLAN




 

Infrastruktur Jalan Masih Jadi Prioritas Usulan Musrenbangcam Tunjungan

Musrenbangcam Tunjungan digelar untuk membahas usulan pembangunan wilayah

"Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan Tunjungan untuk tahun 2024 masih diprioritaskan untuk infrastruktur jalan, penanganan masalah pertanian dan peternakan di wilayah tersebut"

       Wakil Ketua DPRD Blora, Siswanto

MusrenbangcamTunjungan
BLORA, ME - Bertempat di Pendopo Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora pada hari Rabu (8/2/2023) dari pagi hingga siang, Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan Tunjungan digelar, agenda pembahasan usulan dari para Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan Pemerintahan dan Lembaga Desa se Kecamatan Tunjungan hadir untuk mengawal usulan masing - masing.

Turut hadir Wakil Ketua DPRD dari Partai Golkar, Siswanto untuk mendengar dan menyerap usulan dari para Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Tokoh Masyarakat dan Pemuda serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah Teknis, Camat Tunjungan beserta jajarannya.

Dari pantauan Monitor Ekonomi, prioritas usulan terbagi menjadi tiga isu yang krusial, agar bisa mendapatkan perhatian untuk diusulkan di tingkat Kabupaten Blora yaitu infrastruktur jalan, penanganan masalah penyakit pada hewan ternak dan penanganan ketahanan pangan di Kecamatan Tunjungan. Seperti yang diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Blora, Siswanto kepada Monitor Ekonomi, usai mengikuti Musrenbangcam tersebut.

"Ada tiga persoalan penting yang menjadi prioritas usulan dalam Musrenbang Kecamatan Tunjungan, untuk diusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Blora, yaitu jalan yang mantap, karena kemarin lebih banyak di wilayah Blora Selatan, tahun ini dan tahun depan harus ditingkatkan untuk wilayah Blora Utara, termasuk di Kecamatan Tunjungan ini, selain itu terkait maraknya penyakit pada hewan ternak sapi, Pemerintah harus menambah tenaga Vaksinator, untuk menghentikan virus penyakit yang menyerang ternak kita," ujar Siswanto.

Ketahanan Pangan
Siswanto juga menyoroti terkait ketahanan pangan yaitu produksi padi yang menurun di beberapa Desa di wilayah Kecamatan Tunjungan, akibat penurunan panen gabah petani. Dirinya meminta agar instansi terkait yaitu Dinas Pangan Pertanian Peternakan Perikanan aktif cek stok gabah dan padi di Blora, untuk memenuhi kebutuhan pokok pangan masyarakat.

"Saat ini harga padi naik, tetapi stoknya padi atau beras minim, sehingga Dinas Pertanian harus mencari apa yang menjadi penyebabnya, masalahnya, kenapa terjadi stok minim, bahkan ada di Desa yang kesulitan mencari beras di Desa sebelahnya, ini harus dicek oleh Dinas Pertanian," ujarnya.

Politisi dari Ngawen itu juga mendukung adanya inovasi temuan varietas Galur padi dari petani Desa Nglandeyan, dan dirinya berharap Pemerintah bisa membantu sertifikasi dan hak paten atas benih padi yang dinamakan padi Putra Blora itu. Selain itu meminta kepada jajaran Dinas Pertanian bisa memetakan kondisi tanah pertanian di seluruh wilayah Kabupaten Blora.

"Agar benih padi tersebut bisa ditanam secara massal oleh petani Blora, jika sudah bersertifikasi dan cocok untuk kondisi tanahnya di Blora, karena kondisi tanah masing - masing wilayah berbeda, kalau perlu Pemerintah membeli benih itu dan diberikan kepada para petani atau kelompok tani untuk diujicoba atau demplot, untuk dibuktikan apakah mampu meningkatkan produksi gabah lebih dari 8 ton per hektar, ini bisa mensejahterakan petani untuk mendapatkan cuan" tandasnya kembali. (Rome)





Posting Komentar

0 Komentar