IKLAN




 

PT Adri Artha Group Madiun Ujicoba POC Di Lahan Kritis Blora

 Padi PB 01 yang dikembangkan di Blora
secara mandiri oleh Hadi, Petani Milenial 

"Peneliti dari PT Adri Artha Group Madiun menguji pupuk organik cair produknya di lahan tanah kritis Blora, untuk kembalikan kesuburan tanah dan tingkatkan produksi tanaman pangan petani"

Ketinggian batang padi mencapai 150 cm

Benih Padi Blora
BLORA, ME - Hadi, seorang petani milenial yang berasal dari Desa Nglandeyan, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, telah berhasil mengembangkan benih padi sendiri, yang diberi nama Padi Blora 01 (PB01), meskipun baru tahap percobaan, padi yang dihasilkan cukup memuaskan, anakan benihnya lebih banyak, batang padi.lebih tinggi, dengan bulir padi yang dihasilkan lebih banyak, yaitu 400 - 500 bulir per satu malainya.

Karena sering diunggah ke media sosial, padi PB 01 yang dikembangkan oleh Hadi ini, banyak orang yang memesan bibitnya untuk ditanam di sawah masing - masing dari berbagai daerah baik dari Kabupaten Blora maupun dari luar Kabupaten, bahkan para petani dari wilayah Jawa Timur, juga tertarik untuk memesan benih yang dikembangkan oleh petani Ngladeyan yang penuh semangat ini.

"Alhamdulillah padi PB kami banyak diminati oleh para petani dari Blora, maupun luar Blora, termasuk dari Jawa Timur, karena unggahan video saya yang masif di media sosial, benih padi kami sangat menekan biaya untuk pengolahan dan pupuknya, dan bisa mengurangi ketergantungan pupuk kimia yang mahal dan bahkan sering tidak tersedia, alias langka," ungkapnya kepada Monitor Ekonomi.


Gunakan Pupuk Cair
Selain hasilnya bagus dan melimpah, menurut Hadi, padinya juga termasuk tanaman organik, yang menyehatkan untuk badan, karena menggunakan pupuk jenis cair organik, biaya yang dikeluarkan untuk pemupukan turun drastis hingga 70% per hektarnya, selain itu bisa mengembalikan kesuburan tanah yang telah rusak, akibat penggunaan pupuk kimia selama berpuluh - puluh tahun.

"Padi saya saat ini, akan mendapatkan pendampingan dari PT Adri Artha Group dari Madiun, yang tertarik untuk berkolaborasi dengan benih PB 01 yang telah saya kembangkan ini, ini saya dapat tantangan untuk mengujicoba demplot satu hektar di Desa Sidorejo, untuk membuktikan padi PB bisa menghasilkan lebih dari 10 ton per hektarnya, menggunakan Pupuk Organik Cair (POC) dari PT Adri Artha Group itu bila tercapai, kami akan diupayakan mendapatkan sertifikasi dan hak paten dari Balai Benih Kementan, dan padi PB akan dikembangkan ke seluruh Indonesia," ungkap Hadi.

Dirinya optimis target tersebut akan tercapai, karena sebelumnya sudah membuktikan tanaman padinya lebih subur, dan menghasilkan anakan lebih banyak, serta lebih tinggi dari padi yang banyak ditanam oleh petani di wilayahnya. Hadi mengungkapkan batang padi miliknya mencapai tinggi 140 - 150 cm, dengan bulirnya sebanyak 500 - 600 bulir padi, serta menghasilkan padi berjenis premium organik.

Perbaiki Lahan Kritis
Sementara itu, formulator pupuk organik cair dari PT Adri Artha Group, Haryanto mengaku pihaknya tertarik untuk bekerjasama untuk mengembangkan padi PB yang dihasilkan oleh Hadi, dengan tujuan untuk membantu petani, agar mendapatkan hasil panen yang melimpah, juga untuk mengembalikan kesuburan tanah yang rusak, karena pemakaian pupuk kimia secara besar - besaran selama berpuluh - puluh tahun.

Bahkan bukan hanya di bidang pertanian padi dan jagung saja yang dikembangkan, berbagai sektor tanaman perkebunan yaitu tebu, kelapa sawit dan buah - buahan telah berhasil ditingkatkan panennya, Haryanto juga siap mengembangkan peternakan sapi, ayam serta perikanan darat, melalui formulasi khusus pakannya.

"Kehadiran kami di sini, adalah untuk memulihkan kondisi tanah yang telah rusak, dengan menggunakan formulasi pupuk cair organik kami, dan semua kegiatan kami diawasi oleh Balai Kementerian Pertanian, jadi tidak asal turun ke bawah, bawa pupuk POC, semua diawasi, tidak boleh sembarangan, jadi ini untuk tujuan khusus, khususnya di Pulau Jawa, termasuk di Blora ini, saya akan mendampingi Pak Hadi untuk membuktikan hasil panennya bisa mencapai lebih dari 10 ton per hektar, kalo berhasil Blora akan kita jadikan pusat benih padi PB nasional" paparnya kepada Monitor Ekonomi di Blora, Jumat (13/1/2023). (Rome)


Posting Komentar

0 Komentar