Bupati Arief Rohman saat bertemu Pejabat DLH Kabupaten Badung, Bali untuk studi banding pengelolaan sampah
"Bupati Arief didampingi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) studi banding pengelolaan sampah Desa - Desa ke Pulau Dewata "
Studi Banding Bupati
BLORA, ME – Bupati Blora, H Arief Rohman, bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) laksanakan studi banding Pulau Dewata Bali, tepatnya ke Kabupaten Badung yang unggul dalam pengelolaan sampah dan pelayanan publik tersebut, dua hari berturut - turut, Selasa - Rabu (8-9/11/2022) kemarin.
Menurut Bupati Blora yang akrab disapa Gus Arief, Kabupaten Badung merupakan Kabupaten termaju di Provinsi Bali. Mereka memiliki keunggulan dalam pengelolaan sampah, dan pelayanan publik nya yang diakui terbaik se Indonesia melalui MPPnya.
Karena Kabupaten Badung adalah pusatnya wisata di Bali, maka tidak heran memiliki sampah yang tinggi dari sektor pariwisata. Akan tetapi masyarakatnya dapat mengelola sampah itu dengan baik, bahkan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi yang tinggi nilainya.
“Kita bersama DLH dan sejumlah stakeholder terkait belajar pengelolaan sampah di Badung. Di Badung setiap hari menghasilkan sampah 400 Ton, tetapi sampah itu mampu diolah menjadi kompos, kerajinan dan lain-lain. Sehingga dapat menambah pendapatan desa hingga ratusan juta, lingkungan bersih tidak tercemar. Setiap desa diwajibkan membuat Teknologi Recycling Sampah (TPS3R), dan memilah sampah sejak dari rumah. Ini bagus,” ungkap Bupati.
Dengan demikian, menurut Bupati bisa mempermudah pengolahan sampah. Pihaknya juga mengapresiasi adanya program Batik (Badung Tanpa Sampah Plastik), dan ingin mengaplikasikannya di Blora.
Pelatihan pembuatan keranjang sampah BMWI Blora di beberapa Desa untuk dukung program pengendalian sampah
Apresiasi BMWI Blora
Sementara itu di tempat terpisah, Wakil Ketua DPC Barisan Muda Wirausaha Indonesia (BMWI) Bidang Pendidikan dan Pelatihan Masyarakat, Puji Widodo menyampaikan apresiasinya atas upaya Pemerintah Kabupaten Blora, yaitu Bupati Blora dan Dinas Lingkungan Hidup Blora, yang telah melaksanakan studi banding ke Kabupaten Badung terkait pengelolaan sampah yang baik dan mampu menambah perekonomian warga.
Menurutnya pengelolaan sampah dari hulu, atau rumah tangga harus diupayakan dengan sungguh - sungguh, untuk melaksanakan program pilah sampah dari rumah. Sehingga pemanfaatan sampah yang telah terpilah, yaitu sampah organik, yang terdiri dari daun - daunan, kayu dan sisa makanan, kemudian sampah plastik, yang masuk dalam kategori non organik, serta sampah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) dapat dilakukan, untuk itu perlu dilakukan sosialisasi yang masif di masyarakat.
"Kami dari DPC BMWI Blora, sangat mendukung upaya Bupati Blora dan jajaran DLH melakukan studi banding di Kabupaten Badung, biar apa yang didapat dari sana bisa diimplementasikan di Blora, untuk penguatan program pilah sampah dan Bank Sampah, yang kini digalakkan di Blora, BMWI Blora juga turut aktif mensosialisasikan program pilah sampah ini, saat memberikan pelatihan pembuatan keranjang sampah di Desa - desa, artinya kami melatih warga membuat produk tempat sampah, yang nantinya akan mendukung program pilah sampah di tiap desa, sehingga ekonomi berputar di warga Desa sendiri, tidak lagi keluar dari Desa," ungkap Puji Widodo, yang juga Pengurus Karang Taruna Kecamatan Todanan ini. (Rome)
0 Komentar