IKLAN


 

Kurikulum Merdeka Untuk Gali Bakat Dan Minat Siswa

Salah satu karya siswa yang mengikuti implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di SMPN 1 Randublatung, Blora

"Kurikulum Merdeka yang tengah diujicoba untuk menggali bakat dan minat siswa, serta membentuk karakter penguatan profil pelajar Pancasila, terbukti berdampak luar biasa untuk Pelajar kelas 7 di SMP Negeri 1 Randublatung"

Nur Yahya, Kepsek SMPN 1 Randublatung

Kurikulum Merdeka
BLORA, ME - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kembali mencanangkan kurikulum merdeka belajar, kurikulum pendidikan untuk menggali potensi bakat dan minat serta karakter untuk para pelajar baik di tingkat dini, dasar dan menengah. 

Implementasi Kurikulum Merdeka dengan program penguatan profil Pelajar Pancasila, telah dilaksanakan serentak di 144 ribu satuan pendidikan seluruh Indonesia, hal itu disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim saat rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Senayan beberapa waktu yang lalu.

Dari 144 ribu lebih satuan pendidikan yang telah mengimplementasikan, termasuk satuan pendidikan di Kabupaten Blora, salah satunya adalah di SMP Negeri 1 Randublatung, yang telah melaksanakan kurikulum tersebut, hal itu diungkapkan oleh Kepala Sekolah, Nur Yahya kepada Monitor Ekonomi, saat bertandang ke Kantornya pada Kamis (11/11/2022).

"Kami telah melaksanakan kurikulum merdeka belajar sejak bulan Oktober yang lalu di tahun ini, dan dalam pelaksanaan tersebut, Alhamdulillah berjalan dengan baik, dan diikuti oleh siswa siswi kelas 7, dengan sungguh - sungguh dan gembira," ungkap Kepala Sekolah, Nur Yahya.

Gali Bakat Minat
Menurut Kepala Sekolah, Nur Yahya kurikulum merdeka belajar dengan program  penguatan profil pelajar Pancasila (P5) sangat bermanfaat untuk siswa dalam menggali bakat dan minatnya di bidang seni budaya dan keterampilan, dan dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan potensi alam sekitar sekolahnya.

"Selama dua Minggu siswa kelas 7 di bulan Oktober kami ajarkan penuh program penguatan profil Pancasila, secara kelompok terbagi menjadi 5 jenis bakat dan minatnya, yaitu pembuatan kue dari bahan waluh, kerajinan pemanfaatan limbah plastik, pembuatan hiasan interior dari akar jati, dan pemanfaatan kain perca," ungkapnya.

Dengan penuh kebanggaan Nur Yahya menunjukkan beberapa karya hiasan interior dari bahan akar kayu jati, yang banyak ditemukan di sekitar sekolah, yang wilayahnya dikelilingi oleh hutan Jati dari KPH Randublatung tersebut. Saat dikonfirmasi terkait harga penjualan karya tersebut, Kepala Sekolah mengaku belum mengarahkan ke penjualan.

"Kami belum mengarahkan untuk dijual dulu, biarlah ini kita simpan di sekolahan dulu, untuk menunjukkan kebanggaan sekolah atas karya mereka, yang juga akan kami pamerkan nanti di bulan Desember di Kabupaten, dalam rangka hari Jadi Blora," ungkapnya. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar