IKLAN


 

Pentingnya Jogo Tonggo Di Lingkungan Kita

Implementasi Jogo Tonggo untuk mengurangi kemiskinan ekstrem akibat penyakit kronis warga di lingkungan RT/RW di Blora

Program Jogo Tonggo
BLORA, ME - Sungguh tidak masuk akal, Indonesia atau bahkan dunia dikejutkan oleh adanya peristiwa tragis, meninggalnya 4 orang sekeluarga di Kalideres, Jakarta yang menurut pemeriksaan Kepolisian setempat akibat kelaparan dan kurangnya cairan tubuh, dan ironisnya mereka bukanlah orang yang kekurangan secara finansial, l

Lalu apa yang melatarbelakangi peristiwa itu terjadi, bila ditilik dari kondisi finansial mereka adalah warga keturunan yang tinggal di kompleks Perumahan elite, dan memiliki aset yang ditinggalkan sebesar Rp. 32 Milyar, jadi mustahil mereka tidak mampu membeli bahan makanan dan minuman. Dan kasus ini masih terus diselidiki oleh Kepolisian setempat.

Untuk itu, perlu kita renungi salah satu gagasan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat merespon awal pandemi Covid 19, yaitu program sosial memperhatikan atau menjaga tetangga di lingkungan kita, yang diaplikasikan melalui program "Jogo Tonggo", yang dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Jawa Tengah.

Secara harfiah, Program Jogo Tonggo, adalah implementasi sosial yang luar biasa bila dilaksanakan dengan baik. Tidak perlu kita jauh, atau bahkan sampai ke luar negeri membantu, yang pada akhirnya ternyata disalahgunakan oleh oknum - oknum tertentu, seperti kasus penggalangan bantuan fiktif, atau bahkan diselewengkan untuk membiayai organisasi teroris dari negara  - negara Timur Tengah yang sedang berkonflik.

Kurangi Kemiskinan Ekstrem
Dengan Jogo Tonggo, kita bisa membantu Pemerintah secara serentak, mengurangi angka kemiskinan ekstrem di lingkungan sekitar kita, di tingkat RT maupun RW, seperti contoh di lingkungan RT 05, RW 01, Kelurahan Mlangsen, Blora Kota, sesuai kasat mata tetangga yang mengalami kemiskinan ekstrem, hanyalah dua keluarga, yang keduanya hidup sendiri, karena sanak keluarganya jauh bekerja di perantauan.

Berkat Jogo Tonggolah, kita mampu menolong tetangga kita, yang mengalami kemiskinan ekstrem, artinya kita sebagai mahluk sosial telah berupaya maksimal, membantu mengkomunikasikan untuk mendapatkan bantuan yang menjadi haknya, dan turut memberikan spirit positif, bahwa mereka tidak sendiri, ada lingkungan tetangga yang memberi perhatian.

Sekali lagi, perlu didorong pelaksanaan Jogo Tonggo dengan sungguh - sungguh, penuh keikhlasan dan saling melindungi, termasuk upaya "ngopeni kadang kekurangan" yang menitikberatkan upaya agar tidak ada tetangga kita yang tidak bisa makan, seperti yang juga digagas oleh Bupati Blora, Arief Rohman. 

Sekali lagi Jogo Tonggo harus bisa diimplementasikan di seluruh Kabupaten Blora, di 16 Kecamatan, 296 Desa dan Kelurahan, yang terdiri dari ribuan RT dan RW, untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem, selain pemberian bantuan sosial kebutuhan dasar, pelatihan pemberdayaan masyarakat, yang berbasis peningkatan life skill pun harus terus ditingkatkan. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar