IKLAN




 

CSR Pertamina Sangat Minim Untuk Masyarakat Menden

Central Processing Plan Gas Gundih, di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan dituding sangat minim menggelontorkan dana CSR untuk warga ring satu

"Sejak dibangun, kehadiran Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) sangat minim manfaatnya untuk warga ring satu tempat fasilitas milik Pertamina Asset 4 itu berdiri, apalagi untuk Kabupaten Blora,"

Spanduk bernada sarkasme dan paradoks

Demo Di CPP Gundih

BLORA, ME - Ratusan massa yang tergabung dalam aliansi Sedulur Relawan Tani dan Front Blora Selatan, sambil membawa tiga spanduk kuning mencolok, yang bertuliskan nada sarkasme, seakan berterimakasih atas kehadirannya, sudah mensejahterakan warga Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, padahal bohong, dan menjadi Desa termiskin.

"Kami ingin menanyakan berapa CSRnya, untuk warga ring satu, yang mestinya dapat 2% dari laba perusahaan, dan itu juga perintah Undang - Undang, lalu kemana dana itu, bila dilihat hancurnya jalan - jalan Desa di Kradenan ini, apa bantuan mereka untuk petani miskin kita, mereka tak peduli, untuk itu kami hadir disini, menuntut perubahan ini," tandas Exsy Agus Wijaya, orator aksi, yang dilaksanakan di depan gerbang Central Processing Plan Gas Gundih, Desa Sumber, Kradenan, hari ini, Senin pagi (22/3/2021).

Soal Jaringan Gas

Di saat yang sama Iwan Seken dan Grexx juga berteriak lantang menanyakan soal pemasangan jaringan Gas yang mangkrak, dan diduga merugikan keuangan negara sekitar Rp. 60 Milyar, karena mangkrak, tidak dialiri gas, sejak tahun 2014.

"Lalu kemana jatah Blora, gas sebesar 0,3 mmscfd itu, yang mestinya dulu ditangani oleh BPE, selaku Badan Usaha Milik Daerah, untuk pengelolaan hilir gas ini, diduga kita rugi ratusan milyar rupiah, yang mestinya bisa untuk membangun jalan di kawasan ring satu ini," ungkapnya.

Bantuan Sangat Minim

Sementara itu, Camat Kradenan, Sutarso juga menyampaikan minimnya perhatian dari Pertamina Asset 4 Cepu, untuk warga Kecamatan Kradenan, terutama yang ada di ring satu CPP Gas Gundih itu.

"Sangat minim perhatian pihak Pertamina Asset 4 Cepu untuk warga kami, termasuk untuk warga Desa Sumber dan sekitarnya, mereka hanya nyumbang dalam jumlah kecil, itupun kalo kita ajukan proposal bantuan, hanya sekali bantuan sapi satu untuk korban di Desa Sumber, ya kami mendukung adanya keberanian untuk mendemo pihak Pertamina tersebut, semoga ada perubahan," ujarnya kepada Monitor Ekonomi di kediamannya.

Camat Kradenan, Sutarso tunjukkan instalasi jargas yang terpasang dari PGN di rumahnya

Baru 4000 Terpasang

Sementara saat dikonfirmasi soal jaringan Gas dari Pertamina Asset 4 Cepu, Camat Sutarso mengatakan baru terpasang di Menden, Mojorembun, dan Sumber, untuk yang lainnya, belum ada kejelasan.

"Untuk jaringan Gas ini, ada dua tahap, tahap pertama tahun 2014, baru terpasang sekitar 400 instalasi, kemudian berhenti, entah kenapa, kemudian tahap kedua dilanjutkan oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) sebanyak 4018 pasangan instalasi dan sudah nyala di Desa Menden dan Sumber," ungkapnya.

Ikut Sosialisasi Jargas

Kades Temulus, Kecamatan Randublatung,  mengakui bahwa pihaknya pernah ikut sosialisasi terkait pemasangan jaringan Gas pada tahun 2018 yang telah lama berlalu.

"Saya bersama Kades Sumberejo ikut rapat sosialisasi perencanaan proyek pengembangan gas Jawa, dan karena ada sumurnya yang dieksploitasi itu masuk wilayah Temulus, kami dijanjikan akan mendapatkan instalasi Jargas, namun hingga sekarang belum terealisasi," ungkapnya.

Di saat yang sama, Kades Sumber, Aris Santoso mengungkapkan kebenaran kondisi tersebut, yaitu minimnya bantuan dana CSR untuk warga Desa Sumber.

"Kami hanya dapat jatah 500 pasangan instalasi Jargas tersebut, itu sangat minim karena jumlah KK kami puluhan ribu, jelas jauh ya, sementara Menden sudah terpasang 4000 an instalasinya," ungkap Kades Sumber. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar