IKLAN




 

Ternyata Batik Cipratan Keren Ini, Buatan Difabel Kedungwungu Todanan

Kades Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Marsoni dampingi warganya penyandang disabilitas mendapatkan pelatihan batik tulis

"Upaya untuk memberdayakan para penyandang disabilitas, sebenarnya tidak sulit, meski butuh kesabaran dan kesungguhan hati, ternyata mereka memiliki keistimewaan di balik kelemahan,"

Pelatihan Batik Tulis

BLORA, ME - Kepala Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Marsoni, sangat antusias dan perhatian dengan warganya yang penyandang disabilitas. Terbukti dengan komitmennya, memberikan anggaran pemberdayaan ekonomi kreatif, mengembangkan produksi batik cipratan, yang dibuat oleh para difabel.

"Kami tahu, bahwa para difabel ini, sebenarnya punya bakat dan kemampuan untuk produktif, apabila diarahkan dan dibimbing dengan sabar dan sepenuh hati, dan ternyata hasilnya tidak mengecewakan, batik cipratan kami, disenangi dan laku di pasaran," ungkapnya kepada Monitor Ekonomi.

Diundang Presiden Jokowi ke Istana

Diundang Ke Istana

Berkat keberhasilan memberdayakan kaum difabel tersebut, pada tahun 2019, mendapatkan undangan ke Istana Merdeka, dan bertemu Presiden Joko Widodo, dalam rangka Hari Difabel. Kehadiran Para Difabel Blora yang dibimbing oleh Fitria Rusmiani, Ibu Asuh Difabel Harapan Mandiri, sekaligus Perangkat Desa, sebagai Kepala Urusan Umum Desa Kedungwungu. 

"Untuk menceritakan, cerita suka dan duka hingga sukses membina kaum difabel Desa Kedungwungu, yang berjumlah sepuluh orang tersebut, berkat karya batik cipratnya" jelas Kades Marsoni.

 Desain batik ciprat
Pemasaran Online

Desain batik ciprat "Harapan Mandiri" ternyata digawangi oleh Kades Kedungwungu sendiri, bersama Kaur Umumnya, meskipun hanya cipratan, ternyata paduan warna dan kontrasnya, sangat bernilai seni tinggi. Seperti lukisan abstrak, maka tak heran pemasarannya cukup laris, melalui media sosial online maupun offline.

"Harganya murah kok mas, cuma Rp. 130 Ribu per potong, sebulan bisa laku 50 potong, dan banyak yang pesan batik ciprat kami, termasuk Plh Bupati Blora, Pak Komang, itu bikinan dari difabel kami lho, makanya kami bangga, ternyata dipakai pejabat sangat elegan ya," tandasnya, mengakhiri wawancara dengan media kesayangan anda, Monitor Ekonomi. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar