IKLAN




 

Habis Ke Bali, 280 Siswa SMP 1 Blora Negatif Terpapar Corona

Kepala Sekolah SMPN 1 Blora, Andreas Sutrasno terpaksa memulangkan siswanya lebih awal saat berkaryawisata di Bali, demi mencegah penularan virus Corona dari para pendatang dari seluruh dunia di Pulau Dewata itu (Rome)

"Demi mencegah paparan virus Corona di Bali, Kepala Sekolah SMPN 1 Blora, Andreas Sutrasno putuskan pulang 1 hari lebih awal, dan diperiksa oleh Dinkes Blora saat tiba di sekolah, minggu pagi"

Rekreasi Ke Bali
BLORA, ME - Sekitar 280 siswa siswi kelas 8 SMPN 1 Blora, melaksanakan rekreasi bersama ke Pulau Dewata, atau Bali. Berangkat dari sekolah di Blora, pada hari Jumat, (13/3/2020), hingga bila sesuai jadwal rencana, Selasa pagi (17/3/2020) ini baru kembali ke Blora.

Namun karena untuk mencegah penyebaran virus Corona, dan Bali termasuk daerah yang terpapar, maka Kepala Sekolah, dan atas perintah dari Kepala Dinas Pendidikan, memutuskan untuk memulangkan siswanya lebih cepat, satu hari dari jadwal sebelumnya, yaitu Senin pagi sekitar pukul 06.00 - 07.00 WIB, (16/3/2020) sudah tiba di Blora.

"Kami tiba, Senin pagi kemarin sekitar jam 6.00 - 7.00 WIB, lebih cepat satu hari, karena situasi yang tidak memungkinkan dan ada perintah dari Kadinas Pendidikan, akhirnya saya minta untuk pulang lebih cepat, karena menghindari penularan wabah virus Corona," ungkap Kepala Sekolah  SMPN 1 Blora, Andreas Sutrasno.

Siswa Mabuk Perjalanan
Dalam perjalanan pulang tersebut, terdapat satu siswa yang mabuk darat, kemudian di salah satu Puskesmas di Probolinggo, seluruh rombongan bus berhenti, untuk berikan perawatan siswa yang mabuk tersebut, untuk diberikan obat penenang, agar dalam perjalanan bisa tidur.

"Jadi tidak benar, kalau ada isu, siswa kami terpapar korona, dan masuk UGD, yang terjadi adalah siswi kami itu, memang pembawaannya mabuk, bila naik kendaraan umum, sebenarnya orang tua tidak mengijinkan untuk ikut, tapi anaknya pengen ikut, dan keputusan kami ke Bali itu diambil dalam rapat orang tua murid, dari 280 orangtua siswa, hanya 23 yang tidak setuju ke Bali, itu ada angketnya semua," ungkap Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Blora itu.

Sempat Mau Tunda
Merebaknya wabah virus Corona di dunia, termasuk di Indonesia, sebenarnya pernah dipertimbangkan oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Blora, untuk ditunda keberangkatan ke Pulau Seribu Pura tersebut, dan itu disampaikan kepada Sekretaris Dinas Pendidikan, dua pekan sebelum keberangkatannya.

"Dua Minggu sebelum ke Bali, saya pernah usulkan untuk membuat surat himbauan, untuk menunda karya wisata ke Bali, kepada Dinas Pendidikan, waktu itu dengan Bu Endang, Sekretaris Dinas, namun jawabannya terlambat, dua hari menjelang hari H, dan saat itu tidak ada travel warning dari Pemerintah baik Pusat, Bali maupun Blora, dan kami sudah membayar uang muka, ratusan juta rupiah, otomatis tidak bisa dibatalkan bukan?" paparnya.

Diperiksa Dinkes Blora
Setelah tiba di sekolah SMPN 1 Blora, meskipun tidak bersamaan, petugas medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, telah menunggu, dengan membawa peralatan medis, untuk pengecekan suhu tubuh seluruh siswa. Satu unit mobil ambulance juga sudah disiapkan.

"Satu per satu siswa yang terlihat lemas dan tidak sehat diperiksa di dalam ambulan yang telah disediakan oleh Dinkes Blora, kemudian didata, nama dan alamat  siswa tersebut, saya menunggui proses tersebut , hingga selesai," ungkap Andreas Sutrasno kepada media Monitor Ekonomi di kantornya, pada Selasa (17/3/2020).

PLT Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto membenarkan bahwa pihaknya telah memeriksa dan mendata seluruh siswa yang baru saja datang dari Bali.

"Kami sudah cek dan mendata para siswa, guru pendamping, dan Pengemudi Bus, seluruhnya, kondisinya sehat, tidak terpapar virus Corona, akan tetapi tetap harus tinggal di rumah saja, selama 14 hari akan kami pantau seluruh siswa dan orangtuanya, semoga semua negatif Corona" ungkap Lilik.

Pembatasan Karyawisata 
Sementara itu, Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Blora, Singgih Hartono, sangat menyayangkan kepergian para siswa SMP di daerah yang terjangkit virus Corona itu.

"Perlu ada pembahasan terkait aturan tentang program rekreasi atau Karyawisata siswa siswi SMP, SD, Paud/TK, yang masih kategori Dikdas dan di bawah umur, mestinya jangan jauh-jauh begitu, carilah destinasi wisata yang lebih dekat, sesuai dengan daya tahan tubuh mereka, apalagi sedang ada wabah Covid 19 seperti ini, ini kejadian global, dan harus ditangani serius oleh pemerintah, jangan asal - asalan menangani virus ini, ini sangat rentan bagi anak - anaknya, Dinas Pendidikan harus tegas! tandas Anggota Wandik Kabupaten Blora.

Karena wabah virus Corona, beberapa sekolah, dari SMPN 1 Japah, SMPN 3 Blora, dan SMAN 1 Blora akhirnya menunda pelaksanaan karya wisata ke Bali. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar