"Kelompok Tani "Amanah" kembangkan inovasi di bidang pertanian holtikultura dan perikanan, secara gotong royong dan mandiri, tekad para pemuda Dukuh Karangnongko, Desa Buluroto ini patut dicontoh dan diperhatikan oleh Pemerintah Desa, dan Kabupaten"
Kolam ini diisi komoditas ikanu untuk diatasnya ditanami sayuran dan komoditas holtikultura lainnya |
BLORA, ME - Beberapa pemuda Dukuh Karangnongko, Desa Buluroto, Kecamatan Banjarejo, bergotong royong dan bahu membahu, mengembangkan potensi Desanya, untuk memadukan pertanian holtikultura dengan perikanan darat. Kelompok Petani "Amanah" yang terdiri dari 46 pemuda itu, berinvestasi secara mandiri, yaitu mengelola lahan pertanian salah satu anggotanya, yang berukuran 165 x 22 meter, atau seluas kurang lebih 4000 meter persegi. Yang semula adalah, lahan pertanian, dirubah menjadi holtimina. Suprapto, Ketua Kelompok Tani "Amanah" menyampaikan kepada Monitor Ekonomi, terkait upayanya mengembangkan inovasi tersebut, secara swadaya.
"Kami mempunyai mimpi, untuk mengembangkan potensi pertanian holtikultura di Desa kami, dipadukan dengan perikanan darat, yaitu membuat kolam, untuk kami berikan bibit lele, nila dan tombro, sedangkan diatasnya, kami tanami, sayuran kangkung, jagung manis, cabe rawit dan bayam," ungkapnya.
Untuk Percontohan
Nampaknya usaha ini memang tidak main - main, Kelompok Tani "Amanah" menggarap lahan yang terdiri dari dua kolam, di tengah sawah pertanian, yang membujur dari barat ke timur. Sementara diatasnya juga dibangun gubuk pemantau.
"Kolam ini sudah kami isi sekitar 10.000 bibit lele, sengaja kami sendirikan, karena lele termasuk ikan yang suka memangsa ikan lainnya, untuk nila dan tombro akan kami masukkan di kolam yang pertama (barat.red), masing - masing 3000 ekor bibit, kami bermimpi untuk membuka usaha pemancingan, kuliner sekaligus pertanian holtikultura disini, semoga bisa berhasil," ujarnya kembali.
Saat dikonfirmasi terkait, biaya yang telah dikeluarkan, pengusaha bengkel las ini mengungkapkan, bahwa biayanya telah habis sebesar Rp. 5 Juta.
Potensi wisata Desa berbasis alam persawahan dan pemancingan bisa menjadi alternatif bagi wisatawan domestik sekaligus wahana edukasi bagi anak (Rome) |
Potensi Wisata Desa
Sementara itu, dukungan yang sama juga diberikan oleh Tejo Prabowo, ST, tokoh pemuda setempat. Disamping memberikan dorongan, bimbingan dan pendampingan. Juga terus dilakukannya. Menurutnya, inovasi Mina Horti Tumpangsari ini, ke depan bisa dijadikan obyek wisata Desa.
"Saya mendorong pengembangan inovasi dan perpaduan antara perikanan dan pertanian holtikultura ini, bisa memberikan nilai tambah ekonomi, untuk anggotanya, tinggal bagaimana nanti mengemasnya, disamping wisata alam, ada peluang lain yaitu pemancingan ikan, sekaligus pengolahannya menjadi kuliner, di lokasi yang sama, manfaat yang lain, juga untuk wisata edukasi atau pendidikan, murid - murid bisa belajar, bagaimana Petani mengerjakan sawahnya, melihat usaha perikanan, dan mencicipi makanan olahan dari kolam tersebut diatas." paparnya kembali. (Rome).
0 Komentar