 |
| Usai dilantik seluruh anggota Panitia Pengawas Kecamatan langsung mendapatkan materi bimbingan teknis pengawasan Pemilu oleh Komisioner Bawaslu Blora ( foto: Rome) |
"Ketua Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Blora, nampaknya tidak terpengaruh dengan audiensi yang dilakukan beberapa orang, peserta test yang gagal dalam perekrutan anggota Panitia Pengawas Kecamatan itu"
Bawaslu Ikuti Prosedur
BLORA, ME - Ketua Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Blora, Lulus Mariyonan mengungkapkan, tetap melantik anggota Panwascam d16 Kecamatan yang terpilih. Meskipun hasil itu ditolak oleh beberapa orang yang menduga Bawaslu, selaku penyelenggara rekrutmen tersebut tidak transparan.
"Saya persilahkan para pihak yang tidak puas, dengan hasil ini, untuk melaporkannya ke Bawaslu Propinsi, karena apa yang telah kami laksanakan telah sesuai dengan prosedur, dan juklak juknis dari Peraturan Bawaslu yang terbaru," ungkapnya kepada Monitor Ekonomi, usai melantik 48 anggota baru Panitia Pengawas Kecamatan se Kabupaten Blora, di Ruang Pertemuan Hotel Arra, Cepu, pada hari Senin (23/12/2019).
Undangan Audiensi DPRD
Saat dikonfirmasi terkait ketidakhadiran dari Komisioner Bawaslu dalam audiensi di DPRD Blora, pada Minggu (22/12/2019). Lulus Mariyonan beralasan tidak ada undangan resmi berupa surat.
"Kami tidak mendapatkan undangan resmi dari DPRD. Blora, hanya melalui telepon, karena situasinya tidak memungkinkan, dan kami berkonsultasi dengan Bawaslu Propinsi, ada arahan tidak usah datang," ungkapnya.
Sementara itu, saat diminta datang ke Kantor Pemerintah Kabupaten Blora, pada malam harinya, Komisioner Bawaslu datang untuk memberikan penjelasan kepada Asisten 1, Bidang Pemerintahan yang mewakili Bupati Blora, pada saat itu, juga hadir Kepala Inspektorat Daerah, Kepala Kesbangpol dan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, terkait polemik tersebut.
"Kami jelaskan semua prosedur juklak juknisnya, intinya ini tidak bisa ditunda, apalagi dibatalkan, kami tetap jalan terus, apapun kami siap menghadapinya," tandasnya. (Rome)
0 Komentar