IKLAN




 

Pengukuhan Cabup Independen Blora Diwarnai Kericuhan

Pasangan Calon Bupati Wakil Bupati Perseorangan, Suparmo - Ahmad Suyuthi dikukuhkan oleh Perwakilan Pengurus Yayasan Surya Nuswantara, mereka harus kumpulkan 53.000 foto kopi E KTP sebagai syarat utama untuk mendaftar di KPUD Blora agar bisa ikut Pilkada Serentak 2020 (foto: Rome)

Bakal Calon Independen
BLORA, ME - Bertempat di Gedung Pertemuan Nahdlatul Ulama, Jl. Sumodarsono, Mlangsen - Blora, telah dilaksanakan pengukuhan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Perseorangan atau independen, yang didukung oleh Yayasan Surya Nuswantara yang menurut informasinya telah dihadiri langsung oleh Ketua Umumnya, Tuntas Subagyo dan Pengurus Panji - Panji Hati, organisasi sayapnya, yang dulunya bernama unik yaitu Tikus - Tikus Pithi Anoto Baris ini, yang fenomenal dan kontroversial ini. Pada Senin malam (17/11/2019) pasangan, Suparmo - Ahmad Suyuthi dikukuhkan menjadi Bakal Calon Bupati Blora 2020 - 2024 oleh Ketua Yayasan Surya Nuswantara. Dan langsung dibentuk pada hari itu juga, tim pemenangan pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati tersebut.
"Saya minta, tim pemenangan untuk segera bekerja, mengumpulkan foto kopi KTP elektronik, sesuai dengan ketentuan untuk calon perseorangan, sebanyak 53.000 e - KTP" ujar Bakrun, Sekretaris Ormas Panji - Panji Hati.
Mantan Dewan Penasehat Yayasan Surya Nuswantara, Pujo Suwarno mendatangi perhelatan pengukuhan Calon Bupati Wakil Bupati dari jalur perseorangan yang diduga melanggar ketentuan aturan Yayasan yang tidak boleh digunakan untuk berpolitik praktis (foto: Rome)

Kronologis Terjadinya Kericuhan
Usai pengukuhan, dan saat menikmati hidangan malam, tiba - tiba datang mantan Ketua Dewan Penasehat Yayasan Surya Nuswantara, Pujo Suwarno di lokasi acara tersebut. Langsung menghampiri meja depan, tempat Pengurus Yayasan Surya Nuswantara duduk. Pujo Suwarno, mengatakan bahwa telah terjadi pelanggaran.
"Yayasan tidak boleh digunakan untuk berpolitik, ini adalah modus untuk mencari uang dan ingin menipu masyarakat Blora, saya tidak terima masyarakat Blora ditipu, saya minta agar bubar saja, jangan mau ditipu oleh Tuntas" ungkapnya dengan nada keras.
Pernyataan itu spontan, menimbulkan emosi para pengurus yang hadir, dan segera menarik Pujo Suwarno untuk keluar dari Gedung tempat perhelatan tersebut. Edison, salah satu pengurus di Blora, meminta kepada Pujo Suwarno untuk keluar dan tidak mengganggu acara tersebut. Untuk menghindari kericuhan lebih buruk lagi, aparat keamanan meminta agar Pujo Suwarno meninggalkan tempat, dan dipersilahkan untuk memprosesnya secara hukum kepada yang berwajib, jika memang memiliki alat bukti yang kuat.

Profil Suparmo - Ahmad Suyuthi
Saat dikonfirmasi terkait visi misi dan profil pasangan calon tersebut. Suparmo, warga Kelurahan Kunduran, yang berprofesi sebagai penjaga sekolah, sekaligus Pengurus MTs Al Huda Kunduran itu mengungkapkan visi misinya untuk maju Pilkada Serentak 2020.
"Visi misi kami adalah mewujudkan masyarakat Blora, terutama orang miskin, agar kecukupan kebutuhan pangan, sandang dan papan, serta memperbaiki upah buruh yang masih keci di Blora ini," ungkapnya kepada para awak media. Sementara itu, pasangangannya bakal calon Wakil Bupati Blora, Ahmad Suyuthi, warga Desa Sumur Pitu, Kecamatan Cepu, mengungkapkan, akan membangun sektor pertanian, sesuai dengan profilnya yang seorang petani.
"Saya akan memperjuangkan di sektor pertanian, bagaimana agar ke depan pupuk mudah di dapat dan harganya murah, sehingga terjangkau oleh petani," paparnya. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar