H. Purwanto Menyerahkan wayang tokoh Arjuno sebelum dimulai pertunjukan wayang kulit, di Dukuh Goloyo, Desa Jurangjero, Bogorejo |
BLORA, ME - Bulan Suro merupakan bulan awal didalam penanggalan Jawa dan juga bertepatan pada bulan muharram atau tahun baru didalam kalender Islam yakni 1441 Hijriah. Selain itu bulan Suro memiliki banyak pandangan dalam masyarakat Jawa yakni dianggap bulan keramat. Beberapa orang menggelar tasyakuran dalam menyambut bulan Suro / Muharram dengan berbagai macam cara seperti pengajian, khadroh, hiburan kesenian wayang kulit dan yang lainnya. Pagelaran wayang kulit dengan lakon, " Wahyu Makutarama " yang dimainkan oleh Ki Dalang Udin dan Ki Dalang Jiarto itu, cukup memukau penonton, pada hari Jum'at ( 13/09/2019 ). Acara tersebut diselenggarakan di kediaman rumah H. Purwanto, di Dukuh Goloyo, Desa Jurang Jero, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora yang pada saat itu juga dihadiri oleh Kepala Desa Jurangjero yang lama, serta Kepala Desa terpilih.
Mendaftar Calon Bupati
Seperti yang kita ketahui bahwa H. Purwanto telah tercatat mendaftar sebagai calon Bupati melalui partai PDI Perjuangan. Dalam sambutannya, Haji Antok (Purwanto.red) menyampaikan tujuan terselenggaranya panggung hiburan wayang di kediaman masa kecilnya, sekaligus syukuran.
" Hari ini bertepatan dengan hari kelahiran saya, sabtu (13/9/2019). Saya berharap semoga apa yang saya cita-citakan diberkahi oleh Allah SWT dan mohon doa restunya semoga berhasil dalam pilkada tahun depan untuk maju menjadi Bupati Blora, untuk membangun Blora lebih baik lagi, saya tidak ingin mengkritisi Pemerintah saat ini, namun sangat ingin Blora nantinya lebih baik lagi," ucapnya.
Lebih lanjut lagi H. Purwanto berharap yang terbaik untuk Kabupaten Blora.
"Semoga mendapat jalan yang terbaik untuk membawa Kota Blora kedepan menjadi lebih unggul dan menjadikan Blora menjadi lebih maju. " imbuhnya.
Salah satu momentum yang sangat dinanti-nantikan oleh para penonton yaitu pada saat Limbukan. Karena Limbukan melibatkan dagelan sebagai penghibur dalam pagelaran wayang kulit. Dagelan Tukul dan Kuntul mampu membuat para penonton tertawa pada saat mereka melawak dengan penuh semangatnya.
( Andy )
0 Komentar