IKLAN




 

Yuk, Belajar Sejarah Kepurbakalaan di Rumah Artefak!

Foto : Para siswa aktif melihat koleksi benda cagar budaya di Rumah Artefak Blora

• Rumah Artefak Blora
BLORA, ME - Berawal dari gagasan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DINPORABUDPAR) Kabupaten Blora, Slamet Pamudji,SH.M.Hum, agar Blora memiliki tempat penyimpanan dan perawatan benda Cagar Budaya milik Pemkab Blora, maka sejak Juli 2019 mulai dilaksanakan penyiapan fasilitas penyimpanan Artefak yang isinya sepenuhnya adalah milik Pemerintah Blora.

"Pelaksanaan kegiatan rintisan Rumah Artefak ini dilaksanakan oleh Bidang Kebudayaan, dalam hal ini Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan Dinporabudpar Kabupaten Blora, dengan memanfaatkan salah satu ruang kosong di Komplek GOR Mustika, sebelah timur," ungkapnya.

200 Benda Cagar Budaya
Di rumah artefak ini tersimpan sekitar 200 (Dua Ratus) benda cagar budaya dari 4 (Empat) peradaban, mulai masa Prasejarah, masa Klasik Hindu Budha, masa Islam hingga masa Kolonial, yang sehari hari dijaga dan dirawat oleh seorang petugas dari Dinas terkait.

"Selain sebagai tempat penyimpanan artefak, rumah artefak juga melaksanakan kegiatan perawatan dan konservasi benda cagar budaya, yang ditangani oleh para staf seksi sejarah kepurbakalaan, yang telah mendapatkan pelatihan di BPSMP (Balai Pelestarian Situs Manusia Purba) di Sangiran , BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Provinsi Jawa Tengah, dan lain - lain," tambah pria yang akrab disapa Pak Mumuk ini.

Foto : Rumah Artefak Blora di kompleks GOR Mustika menyimpan 200 benda cagar budaya

Terbuka Untuk Umum
Kegiatan konservasi serta perawatan di rumah artefak berjalan terbuka dan masyarakat yang tertarik bisa belajar bersama, bagaimana menangani benda cagar budaya sesuai standart perawatan yang benar.

"Meski masih dalam tahap rintisan, keberadaan rumah artefak sudah mulai mendapat perhatian masyarakat berbagai kalangan, mulai akademisi hingga anak - anak sekolah." papar Lukman Wijayanto, penanggungjawab rumah artefak tersebut, yang juga aktivis pemerhati sejarah dan budaya di Blora.

"Sering anak - anak sekolah datang utk melihat langsung kegiatan konservasi benda cagar budaya." jelasnya menambahkan terkait animo.
Dan hal ini diharapkan akan terus berkembang, mengingat arti penting cagar budaya bagi dunia Pendidikan, Kebudayaan dan penguatan karakter Kebangsaan,seperti yang diamanatkan UU No 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya , dan UU No 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Foto : Koleksi fosil dari masa pra sejarah diperoleh di Blora
Berasal dari hibah
Ratusan benda cagar budaya di rumah artefak ini sebagian besar berasal dari hibah oleh masyarakat yang tergabung dalam komunitas FPSBB  (Forum Peduli Sejarah Budaya Blora), dari hasil riset oleh BPSMP Sangiran di Blora, serta beberapa koleksi pemkab yang berasal dari temuan masyarakat yang diapresiasi dalam bentuk ganti untung. Koleksi rumah artefak berupa fosil - fosil dari Kepala Banteng, Kepala Kerbau, Gading Gajah Purba, Peralatan Manusia Purba, Perhiasan Bekal Kubur Kalang, Arca - arca dari masa Klasik, Peralatan dan berbagai Senjata dari masa Islam serta Kolonial, terus bertambah karena makin kuatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian cagar budaya untuk anak cucu kita. (tim/me)

Posting Komentar

0 Komentar