IKLAN




 

Pandangan Strategis Dua Politisi Muda Hadapi Revolusi Industri 4.0.

Foto : Dua politisi muda Blora saling bertukar ide gagasan untuk pembangunan Blora

• Seminar Kepemudaan IMPARA
BLORA, ME - Dua politisi elit Blora dari Partai pemenang Pemilu Serentak 2019 yang baru lalu, memberikan pandangan strategisnya.

Tiga pokok permasalahan yang dihadapi masyarakat Blora, yaitu pertumbuhan ekonomi, bisnis investasi, pendidikan dan infrastruktur, bergantian diungkap oleh dua narasumber, yaitu Arief Rohman, M.Si, (Wakil Bupati Blora) dan Siswanto, SPd, MH, (Anggota DPRD Blora) dengan Moderator, Habby Lutfy Ullul A, dalam kegiatan seminar sehari yang bertajuk "Peran Pemuda Blora dalam menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 untuk mengisi Kemerdekaan RI ke - 74" yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Blora Komisariat Universitas Islam Negeri (IMPARA UIN) Walisongo - Semarang, di Gedung Pertemuan Bappeda Blora Lantai 2, pada hari Sabtu (10/8/2019).

Tiga Point Penting
Siswanto, yang juga anggota Dewan terpilih dari Partai Golkar untuk periode kedua (2019 - 2024) menyampaikan tiga point penting, dalam perannya sebagai anggota legislatif DPRD Kabupaten Blora, sorotan yang pertama adalah masih banyaknya infrastruktur jalan yang dalam kondisi kurang memadai.

"Kondisi jalan yang baik di Blora masih dibawah 40%, ini perlu ditingkatkan untuk percepatan ekonomi masyarakat Blora, harus mendapatkan prioritas, kedua pembangunan sumber daya manusia, tidak hanya dalam pendidikan, namun pelayanan kesehatan masyarakat harus diperhatikan dengan serius, dimulai anak sejak dalam kandungan, angka kematian ibu dan bayi harus ditekan, serta penanggulangan kemiskinan harus terlaksana dengan baik, data harusnya akurat, dan diberikan regulasi yang tepat, agar tepat sasarannya, jadi angka kemiskinan bisa ditekan, yang ketiga adalah peningkatan investasi agar masuk ke Blora, dengan memberikan kemudahan dan kecepatan ijin, serta Perda RTRW yang tepat, agar kita tidak ketinggalan dengan daerah lain," paparnya.

Tanggapan Wakil Bupati
Wakil Bupati Blora. Arief Rohman, M.Si, menanggapi dengan serius sorotan dari Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Blora itu, dan mengakui permasalahan kompleks yang dihadapi oleh Kabupaten Blora.

"Terkait infrastruktur jalan, karena keterbatasan anggaran, Blora masih tertingal jauh dengan Bojonegoro, padahal kita dapat sebutan daerah yang kaya minyak, adanya blok Cepu, namun karena mulut sumurnya ada di Bojonegoro, yang mendapatkan dana bagi hasil, terbesar adalah Bojonegoro, sekitar Rp. 1,5 Triliun per tahun, sedang kita hanya dapat sebesar Rp. 25 Milyar setahun, kemudian kita separuh wilayah kita berada di kawasan hutan, dan itu hutan milik negara, padahal kantong - kantong kemiskinan kita ada di wilayah itu, oleh karena itu, kami meminta agar Impara berperan aktif memberikan kajian, dan masukan rekomendasi untuk Pemerintah Kabupaten Blora, kami siap bekerjasama," tandasnya.

Upaya Datangkan Investasi
Kemudian untuk mendatangkan investasi, kami terus kembangkan potensi - potensi yang ada, misalkan perkebunan, misalnya jeruk di Desa Tanggel, Kampung Durian dan Kelengkeng di Tunjungan, penataan kota yang bersih dan indah, serta kuliner Blora yang terkenal, ada sate, lonthong tahu, opor dan kopinya Blora, juga sangat digemari oleh tamu - tamu yang datang ke Blora, kemudian mengembangkan wisata berbasis seni budaya, kalo di Banyuwangi ada seni tari Gandrung, kita kembangkan Tayub, Wayang dan Ketoprak, kalau di Ponorogo terkenal reog, kita akan kembangkan Barongan, kami akan buat Tugu Batas Kota sebelah utara dengan patung Barongan, selain itu, wisata migas, dan loko tour dalam suatu bentuk wisata geopark." paparnya.

Foto : Foto bareng Mahasiswa Impara - UIN Walisongo usai Seminar Peran Pemuda Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0.

Bangun Mal Pelayanan
Investasi membutuhkan kemudahan dan kecepatan dalam pengurusan perijinannya, hal itu juga menjadi perhatian dari Pemerintah Kabupaten Blora, disamping regulasi tata ruang yang jelas. Untuk itu, Wakil Bupati Blora, menyampaikan rencana pembangunan eks Pasar Induk Blora, menjadi gedung Mal Pelayanan Perijinan terpadu, dan fasilitas perekonomian penunjang lainnya.

"Kami berencana membangun Mal Pelayanan terpadu, seluruh perijinan bisa diurus disitu, baik yang horizontal maupun vertikal, untuk mewujudkan percepatan perijinan yang dibutuhkan oleh investor yang akan masuk di Blora, hanya di satu atap, semua terlayani," ungkapnya.

Dampak Ganda Bandara
Sementara itu, proyek strategis nasional yang perlu juga disambut dengan baik, adalah pembangunan Bandara Ngloram, Cepu.

"Kami terus mendorong percepatan proyek pembangunan Bandara Ngloram, dan Kereta Api, karena itu yang dibutuhkan oleh investor, koneksifitas sarana transportasi, Insya Allah 2020 nanti Bandara Ngloram bisa beroperasi, dan kebijakan ini harus segera kami ambil, karena kalau kita lambat bisa diambil Bojonegoro, mereka sudah siapkan semuanya, untuk itu, ini adalah kesempatan yang tidak boleh disia - siakan, bagaimana dengan umpan yang kecil, kita mendapatkan dampak percepatan ekonomi yang berlipat ganda, kami minta para mahasiswa bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat, jangan malah dibully, kondisi letak geografis kita sangat tidak menguntungkan, tidak ada investor yang mau masuk di wilayah yang infrastruktur jalannya terlalu jauh, capek katanya, oleh karena itu keberadaan Bandara Ngloram, jembatan Medalem - Ngraho dan jalan tembus Getas - Ngawi terus kita upayakan," papar politisi muda dari Partai Kebangkitan Bangsa itu. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar