IKLAN




 

Rumah Caleg Pelaku Money Politik Diawasi

Konferensi Pers Bawaslu Blora dengan para awak media
Konferensi Pers Bawaslu
Blora-ME, Sebagai upaya untuk menjaring aspirasi dan partisipasi aktif masyarakat, termasuk para awak media. Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Blora, menggelar konferensi pers dengan tajuk " Ngopi Bareng, Bawaslu Blora" di areal Gedung Bawaslu Blora, Jalan R.A. Kartini, Kelurahan Kunden, Blora. Pada hari, Selasa (2/4/2019). Pembukaan diawali oleh Sugi Rusyono, Anggota Bawaslu, Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran, yang menyampaikan berbagai kegiatan pengawasan Pemilu yang telah dilaksanakan oleh Bawaslu.
" Kegiatan ini kami lakukan, sebagai upaya untuk menjalin kerjasama dan partisipasi yang aktif dalam mengawasi Pemilu serentak nanti tanggal 17 April 2019, artinya kurang dari 3 minggu lagi, termasuk kepada para awak media pers yang bertugas di wilayah Kabupaten Blora ini, kami harapkan informasi dan masukannya, untuk membantu tugas kami," paparnya.

Petakan politik uang
Realitas adanya politik uang yang diibaratkan bagaikan kentut, terasa baunya yang busuk, namun tidak ketahuan siapa pembuang gas alami, sisa pencernaan itu, disinggung.
" Baru - baru ini KPK melakukan operasi tangkap tangan atau ott kepada Caleg DPR RI, dari Partai Golkar di Semarang, dengan barang bukti yang disita 400.000 amplop, yang diduga untuk melakukan "serangan fajar" atau money politics, hal ini juga perlu diantisipasi, dengan cara memetakan pengawasan dan pencegahan terhadap para pelaku yaitu caleg atau tim suksesnya, kami akan awasi rumahnya, untuk upaya pencegahan," ungkapnya.
Dalam konferensi pers tersebut, Bawaslu mengharapkan agar seluruh elemen masyarakat bisa bertisipasi secara aktif. Anggota Bawaslu yang memegang Koordinator Divisi Hukum, Data dan Informasi , Andika menyampaikan,
" Kami berharap agar masyarakat termasuk media, ikut memberikan informasi apabila ada dugaan kecurangan pemilu tersebut, dalam setiap tahapannya," ujarnya.

Koordinasi lembaga perbankan
Dalam sesi dialog tanya jawab, media kesayangan anda, Monitor Ekonomi mempertanyakan terkait ada tidaknya koordinasi untuk pengawasan Bank, terkait kemungkinan transaksi money politics dengan modus operandi transfer ke rekening.
" Ini sekarang jamannya teknologi, segala transaksi menggunakan kartu - kartu semacam atm, misalkan melalui kartu bantuan pangan non tunai, apakah Bawaslu bisa mendeteksi, ataukah ada koordinasi dengan pihak perbankan?" tanyanya.
Anggota Bawaslu, Sugi Rusyono mengakui belum ada mekanisme Undang - Undang yang mengaturnya, karena itu tidak ada koordinasi dengan pihak Lembaga Perbankan.
" Segala kemungkinan memang bisa terjadi, dan itu belum diatur dalam Undang - Undang, sehingga kami tifdak bisa lakukan itu, " ungkapnya.

Bawaslu sudah optimal
Dalam sesi terakhir, Ketua Bawaslu Kabupaten Blora, Lulus Mariyonan pun datang bergabung. Dan turut memberikan sambutan penutupnya.
" Kami ucapkan banyak terima kasih atas segala informasi dan masukan yang diberikan kepada kami, Bawaslu akan senantiasa dengan tangan terbuka untuk menerima anda, yang konsen dan mau berpartisipasi aktif dalam memberikan informasi, demi terlaksananya Pemilu yang jujur, adil dan bersih, serta berkualitas dan bermartabat, sehingga legitimasinya dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, sebagai pemilik suara, Bawaslu sudah optimal dalam bekerja, sesuai dengan prosedur dan ketentuannya, apapun hasilnya itu kita serahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga Pemilu serentak di Blora berjalan dengan baik, lancar dan legitimate, untuk itu, mari kita kawal bersama - sama!" tandasnya. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar