IKLAN




 

Tahun 2019 Warga Wajib Ikut BPJS

Sosialisasi BPJS Kesehatan Cabang Kudus untuk ASN, Praja Desa dan Tenaga Honorer.
Pentingnya program BPJS
Blora-ME, Kepala Cabang Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kudus, Sumiyati mengungkapkan pentingnya ikut BPJS, baik kesehatan maupun ketenagakerjaan untuk melindungi diri dan keluarga di masa depan, terutama masalah kesehatan.
" BPJS punya peran penting untuk melindungi warga Negara Indonesia, untuk menjamin kesehatan dan ketenagakerjaan, yang merupakan 5 program jaminan sosial dari Negara untuk rakyatnya, dari lima program itu, BPJS Kesehatan hanya mengelola satu program saja, sisanya dilaksanakan oleh BPJS Ketenagakerjaan." ungkapnya, dalam sambutannya saat menggelar sosialisasi program BPJS Kesehatan kepada Aparatur Sipil Negara, Paguyuban Kepala Desa dan Tenaga Honorer Pemerintah Kabupaten Blora, pada kamis, (29/11/2018) di Gedung Pertemuan Kompleks Kantor Setda Blora.


Manfaat ikut BPJS
Sekretaris Daerah Blora, I Gde Komang Irawadi mengungkapkan manfaat ikut BPJS Kesehatan, mengaku sangat terbantu.
" Saat kita sakit dan harus dirawat intensif, kita dilayani dengan baik sampai sembuh, dan biayanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan, karena kita ikut membayar iuran," ungkapnya. Namun manfaat yang besar itu, tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat, untuk membayar iurannya, sehingga membuat BPJS selalu defisit. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kudus, yang meliputi Kabupaten Blora.
" Sekitar 18.000 peserta mandiri BPJS Kesehatan di Blora yang menunggak pembayaran iurannya, mereka daftar pada saat sakit, setelah sembuh mereka tidak membayar kembali iuran per bulannya, sedangkan yang sehat tidak ikut BPJS, ini yang menyebabkan defisit itu, di Blora, klaim pembiayaan kepada BPJS kesehatan tiga kali lipat atau 300 % dari pembayaran iuran peserta BPJS," ungkapnya.


Semangat Gotong Royong
Sistem Jaminan Kesehatan Nasional melalui pelaksanaan program BPJS Kesehatan sebenarnya sangat bagus, terbukti jutaan warga masyarakat yang tidak mampu bisa dilayani, bila dibandingkan belum ada Jaminan Kesehatan Nasional.
" Orang miskin akan dirawat seadanya di rumah, hanya orang yang kaya yang mampu membayar biaya, meskipun itu juga harus menjual hartanya, dari rumah, tanah, bahkan mobilnya, dan orang bisa jatuh miskin karena sakitnya, untuk biaya pengobatannya," papar Sumiyati kembali.
Sekarang, rumah sakit penuh oleh pasien warga miskin karena sudah ikut BPJS, meskipun itu tidak sebanding dengan biayanya yang harus ditanggung oleh BPJS.
" Dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk ikut dalam program BPJS Kesehatan, dengan semangat gotongroyong, yang sehat menbantu yang sakit, artinya seluruh peserta BPJS membayarkan iuran dengan baik dan lancar, karena rasionya adalah 1 orang pasien operasi jantung, membutuhkan ribuan warga sehat yang membayar iuran dengan baik dan rutin," tambahnya.
Terkait dengan peserta BPJS telah dikeluarkan Perpres, yaitu seluruh warga Negara Republik Indonesia harus terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan pada tahun 2019 nanti, dan Pemerintah Daerah harus menanggung 95% warganya agar terdaftar dalam BPJS Kesehatan, saat iki peserta di Blora baru 64%. "Presiden sudah menghapus frasa tidak mampu, artinya seluruh warga harus terdaftar, untuk Blora, membutuhkan sekitar Rp. 28 Milyar per tahun, untuk 100 ribu lebih warga, untuk menjadi peserta iuran bantuan (PIB) yang bersumber dari APBN," tambahnya. (Rome)



Posting Komentar

0 Komentar