IKLAN


 

REFLEKSI HARI PANGAN SEDUNIA KE 38 DI BLORA

Blora Tuan Rumah Hari Pangan Sedunia
Blora-ME, Tiga Hari berturut - turut Alon - Alon Blora bakalan sibuk dan ramai dikunjungi oleh warga masyarakat Blora, untuk mengunjungi Stan - Stan yang menyediakan produk pangan olahan dari berbagai daerah di seluruh Jawa Tengah. Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia ke - 38, yang kali ini Kabupaten Blora menjadi Tuan rumah pada 26 - 28/10/2018. Sejak dibuka oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, seluruh rangkaian kegiatan terlaksana dengan baik dan lancar. Bupati Blora, Djoko Nugroho, dalam pidato sambutan dan laporannya kepada Gubernur Jateng menyampaikan kemajuan produksi pangan di Blora, utamanya pertanian pangan dan komoditas hortikultura lainnya.
" Kami laporkan Pak Ganjar, bahwa Blora tidak hanya tergantung pada kayu jati, pertanian dan perkebunan tanaman pangan Blora, juga berkembang pesat, hasil produk tanaman buah dan sayuran Blora, habis diborong saat pameran di Botani Square Bogor, karena harganya terlalu murah, padahal sudah dinaikkan 50%," ujarnya.

Bupati Paparkan Produksi Pangan
Dalam pidatonya Bupati Blora, dengan Rasa bangga dan bersemangat memaparkan capaian produksi pangan padi dan jagung yang surplus.
"Produksi padi yaitu gabah kering panen sebesar 600 ribu ton, dan menghasilkan beras 380 ribu ton, hanya 25 % yang dikonsumsi oleh masyarakat Blora, sisanya dikirim ke daerah lain, jadi Blora mengalami surplus, sedangkan jagung produksinya nomor dua se Jawa Tengah, setelah Grobogan, untuk itu kami mohon Pak Gubernur kalau ada investor pabrik pakan ternak, agar diarahkan saja ke Blora, kami juga memohon kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan, Pak Agung Hendriadi yang juga asli Blora, agar turut membantu Blora, dalam meningkatkan produk olahan pangan hasil pertanian dan hortikultura Blora" paparnya, sambil menjelaskan slide videotron hasil - hasil pertanian dan hortikultural petani Blora.

Makna Hari Pangan Sedunia
Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Dan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi, menyampaikan makna dari Peringatan Hari Pangan Sedunia ke 38 di Jawa Tengah yang kali ini bertempat di Kabupaten Blora, dengan thema: "Pengembangan Pangan Lokal Mendukung Ketahanan Pangan".
" Makna dari setiap peringatan hari pangan sedunia ini adalah, yang pertama untuk mensyukuri apa yang telah kita capai dalam membangun kedaulatan pangan dan ketahanan pangan kita, yang kedua adalah untuk mengevaluasi kekurangan dari apa yang kita laksanakan, dengan harapan bisa terus meningkatkan hasilnya" ungkapnya. Disamping itu juga mengapresiasi terkait thema peringatan Hari Pangan Sedunia Ke - 38 ini, yang menginspirasi dan berpegang pada prinsip pengembangan kekayaan alam yang didukung oleh sumber pangan kita yang beraneka ragam.
" Perlu kita ketahui bahwa kekayaan mega diversity kita adalah nomor tiga di dunia, namun pemenuhan ketahanan pangan, hendaknya tidak terpaku pada peningkatan jumlah, melainkan, harus bisa memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi bagi setiap anggota Keluarga, sesuai dengan usia, kesehatan dan aktifitas kegiatannya," paparnya, Kepala Badan Ketahanan Pangan yang terlahir dari Blora ini.

Gubernur Ganjar Bagi - Bagi Laptop
Seakan terinspirasi oleh Presiden Joko Widodo, yang selalu membuat kuis pertanyaan kepada peserta yang hadir, kemudian diberikan hadiah, yang ditawarkan sebelumnya, sepeda atau laptop, Gubernur Ganjar pun melakukan hal yang sama, mengundang dua pelajar dari tingkat SMA dan Sekolah Dasar. Diberikan pertanyaan seputar identitas pribadi anak, nama sekolah, dan cita - citanya, selanjutnya diberikan pertanyaan seputar tanaman pangan yang ada di bawah panggung. Meskipun banyak salah, namun hadiah berupa laptop tetap diberikan kepada, Amelia Maulani Dwi Prasetyawan, siswi SMA 1 Blora kelas 10, dan Muhammad Febriansyah Cavalera, siswa SD yang berhasil menyanyikan Lagu Kebangsaan " Indonesia Raya", selanjutnya laptop ketiga diberikan kepada seorang ibu penyuluh pertanian Blora, untuk meningkatkan kinerjanya membantu para petani, untuk mencatat hasil - hasil panen petani binaannya. Sebelumnya Ganjar Pranowo yang baru saja dilantik sebagai Gubernur Jawa Tengah untuk kedua kalinya, mengungkapkan refleksi dari Peringatan Hari Pangan Sedunia yang berthema " Pengembangan Pangan Lokal Mendukung Ketahanan Pangan " yang mana, faktanya justru kebutuhan pangan masyarakat Indonesia, lebih memilih makanan yang berbahan Baku yang tidak diproduksi di Indonesia, alias impor.
" 85% biskuit dan mie dikonsumsi oleh masyarakat kita, yang bahan bakunya justru tidak diproduksi oleh petani kita, oleh karena itu pengembangan pangan lokal sangat penting untuk ditingkatkan, agar ketahanan pangan dan kedaulatan pangan kita tercapai dengan sebesar - besarnya" ujarnya. (Rome)







Posting Komentar

0 Komentar