IKLAN




 

Serapan APBD 2022 Akhir, Selisih Capai Rp. 195 Milyar

Rapat Paripurna DPRD Blora bersama Bupati dan Jajaran Eksekutif Blora

"Selisih dari data rekapitulasi penyerapan per 31 Desember 2022 masih tinggi, tembus Rp. 195 Milyar, saatnya Bupati Blora cek kinerja OPD yang lemah penyerapannya"

Serapan APBD 2022
BLORA, ME - Sesuai dengan data yang dirilis oleh Badan Pengelola Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Blora di tanggal akhir bulan Desember (31/12/2022), penyerapan anggaran telah mencapai 92,41% atau sebesar Rp. 2,380 Trilyun dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2022 sebesar Rp. 2,575 Trilyun. Sehingga selisihnya cukup besar menjadi  Rp. 195 Milyar.

Dalam data tersebut, terdapat 10 Organisasi Perangkat Daerah yang penyerapan anggarannya kurang dari 90%, serapan paling rendah adalah RSUD R Soeprapto Cepu, yang hanya mencapai 73, 89%, atau sebesar Rp. 50,324 Milyar dari target APBDnya yang sebesar Rp. 68,105 Milyar, selisih Rp. 17,781 Milyar yang tidak terserap. Sementara di RSUD R. Soetijono Blora hanya mampu menyerap Rp. 99,867 Milyar dari targetnya Rp. 113, 028 atau sebesar hanya tetcapai 88, 36%.

Serapan anggaran yang rendah juga terjadi di Dinas Pendidikan dengan selisih Rp. 44 Milyar meskipun mencapai 92,64 % penyerapannya, dan Dinas Kesehatan meninggalkan selisih sebesar Rp. 57 Milyar atau hanya terserap 87,5 %  Sementara itu, anggaran di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) yang mengelola anggaran terbesar yaitu Rp. 377 Milyar, mampu menyerap hingga Rp. 353 Milyar (93,64%) dengan meninggalkan selisih sebesar Rp. 24 Milyar. Namun untuk 15 proyek yang dibiayai oleh Utang Daerah sebesar Rp. 150 Milyar telah terlaksana seluruhnya.

Selisih besar juga terjadi di Badan Pengelola Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah, sebesar Rp 24,174 Milyar, dari targetnya sebesar Rp. 479,714 Milyar hanya mampu menyerap sebesar Rp. 455,540 Milyar, meskipun capaian prosentasenya sebesar 94,96%. Anggaran Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora pun masih menyisakan sebesar Rp. 8,653 Milyar dari target APBDnya Rp. 81,856 Milyar, hanya terserap sebesar Rp. 73, 203 Milyar atau 89,34% saja. 

Namun secara keseluruhan, upaya Bupati Blora dan jajaran eksekutifnya sudah cukup bagus, jika dikalkulasi postur anggarannya, seandainya tidak memiliki hutang daerah sebesar Rp. 150 Milyar, maka selisihnya hanya 45 Milyar saja, meskipun demikian Bupati Blora beserta jajaran eksekutifnya harus tetap mengevaluasi kinerja dari OPD - OPD yang serapannya rendah, untuk memperbaiki kinerja di tahun 2023. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar