Kepala Dinparbud Jepara
"BERKEMBANGNYA DESTINASI WISATA BAHARI MEMBAWA DAMPAK POSITIF TERHADAP UMKM DI JEPARA"
Destinasi Wisata Bahari
Jepara, ME - Perkembangan destinasi wisata bahari yang ada di Kabupaten Jepara tentunya membawa imbas pada semua sektor. Baik dari sisi transportasi, sisi akomodasi baik hotel maupun restauran, termasuk juga UMKM.
Tentunya lumrah bila wisatawan datang membutuhkan makanan, minuman, membeli oleh oleh, membutuhkan penginapan dan lain sebagainya. Kemudian dengan adanya peningkatan wisatawan, tentunya masyarakat lokal pun akan menangkap apa saja yang menjadi kebutuhan para wisatawan tersebut.
Masyarakat pun diberikan keleluasaan untuk ikut terlibat mengembangkan UMKM melalui kemajuan pariwisata di kabupaten Jepara.Hal ini terbukti, dan secara langsung dapat dilihat dengan semakin banyaknya tempat tempat wisata yang berada di Desa Semat, Desa Teluk Awur, Desa Tegal Sambi , Desa Mblebak, Desa Bondo, Desa Pailus, Desa Kelet bahkan sampai Desa Gemulung.
Dampak Ekonomi Warga
Bila dibandingkan kondisi sebelumnya, tempat tersebut masih sangat sepi.
Tapi sekarang dalam perkembangannya banyak masyarakat yang menjadi pelaku usaha di tempat tersebut, seperti usaha warung kopi, berjualan gorengan, snack, mie instan, usaha tempat bilas, sewa tikar dan lain - lain.
"Disinilah korelasi antara kemajuan pariwisata di Pemkab Jepara membawa pengaruh berkembangnya UMKM" papar Zamroni Lestiaza, Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Jepara saat ditemui Monitor Ekonomi di kantornya Jln. Abdul Rahman Hakim No. 51 Jepara, pada Senin (31/10/2022).
Menurutnya, sistim yang diterapkan Disparbud Jepara adalah bottom up, artinya menunggu geliat - geliat dari masyarakat secara sadar mengelola tempat yang ada. Setelah bergeliat, muncul masyarakat sadar wisata.
Selanjutnya, akan terbentuk kelompok pengelola wisata.
"Dari kelompok pengelola wisata tersebut, oleh Disparbud dilakukan pembinaan, yang berorientasi kepada peningkatan kualitas SDM bagi kelompok pengelolan, melalui pelatihan - pelatihan cara pengelolaan destinasi wisata agar lebih menarik, pengelolaan kuliner, pengelolaan sanitasi, pengelolaan lingkungan pariwisata yang asri bersih dan sehat. Pariwisata tak dapat berjalan sendiri, tentunya juga terkait dengan dinas - dinas yang lain" tegasnya.
Perhatikan Legal Formal
Pada prinsipnya dalam dunia kepariwisataan, semua dapat menjadi peluang, tinggal bagaimana masyarakat memerankan legal formalnya. Hal ini menjadi mendasar dalam membentuk kelompok pengelolaan tempat wisata.
"Jangan hanya berorientasi pada keuntungan belaka, karena yang dikelola pada hakekatnya, pantai merupakan tanah negara bebas, sehingga mutlak sebagai area publik." ujarnya kembali.
Sehingga apabila belum memiliki legalitas formal, belum menata, belum mengelola, tapi sudah menarik tiket masuk dan kegiatan lain, dengan tujuan menarik uang kepada masyarakat ini dilarang.
"Dan pengelolaan tempat wisata, tidak hanya berjalan untuk dua atau lima tahun, tapi untuk berpuluh - puluh tahun kedepan" tutup Zamroni mengakhiri wawancara. (Dome)
0 Komentar