Pelatihan Anyaman Keranjang
BLORA, ME - Bertempat di Balai Desa Bradag, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, pelatihan pemanfaatan limbah plastik untuk belasan warga setempat, yang telah dimulai sejak tiga hari, Rabu - Jumat (19 - 21/10/2022), hari ini ditutup oleh Sekretaris Dinas Perinnaker Blora, Slamet Widodo, setelah sebelumnya dibuka oleh Kepala Dinas Perinnaker Blora, Endro Budi Darmawan.
"Saya mewakili Bapak Kepala Dinas Perinnaker Blora sangat senang, melihat antusiasme njenengan semua dalam mengikuti pelatihan membuat keranjang plastik ini, dan hasilnya bagus, maka harap tetap dilanjutkan untuk berproduksi, yakinlah pasti ada jalan untuk pemasarannya, harus optimis nggih, jangan hanya berhenti setelah selesai pelatihan ini, dan kami harap para pelatih tetap mendampingi warga, agar hasilnya lebih bagus lagi," ujar Sekretaris Dinas Perinnaker Blora, Hadi.
Bradag Desa Kreatif
Di saat yang sama Kepala Desa Bradag, Sutarmidi memberikan apresiasi atas program pelatihan yang diberikan oleh Dinas Perinnaker Blora, untuk warganya, dan menghimbau agar warganya memanfaatkan dengan baik ilmu dan fasilitas yang didapatnya, untuk produksi berbagai bentuk anyaman, sehingga tidak hanya satu jenis saja, mengingat warga Desa Bradag adalah warga yang kreatif dan inovatif, sekaligus memiliki life skill atau ketrampilan.
"Warga Desa Bradag ini adalah warga yang kreatif dan inovatif, kami dari Pemerintah Desa akan selalu mendorong dan mendukung usaha - usaha kreatif yang dapat menambah penghasilan warga, ke depan kita akan bangun tempat pamer hasil UMKM kita, di kompleks Balai Desa kita ini kan masih luas, jadi jangan takut dalam berusaha, seperti saat kita menggelar mural festival nasional, akhirnya desa kita dikenal di seluruh Nusantara, kita harus terus menata desa kita agar menjadi desa wisata," tandas Sutarmidi dengan penuh semangat.
Bentuk KUB Desa
Sementara itu, Budi, Instruktur Pelatihan kerajinan limbah plastik, merasa kagum dan terkesan atas ketrampilan warga Desa Bradag yang mengikuti pelatihan selama tiga hari itu, menurutnya semua peserta punya semangat dan antusias dalam mengikuti pelatihan tersebut, dan itu dibuktikan dengan hasil yang bagus, presisi dan rapi. Dan dirinya menghimbau untuk membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB), sehingga lebih terarah dan mudah untuk mengakses bantuan.
"Saya kagum dengan peserta pelatihan ini, jadi tidak sia - sia kami melatih, meskipun baru sekali dilatih sudah langsung paham dan mengerti, setelah ini mereka bisa langsung memproduksi apa saja yang berbasis anyaman, selain keranjang, bisa bikin tas, bronjong, pot dan apa saja, tinggal kreatifitas dan inovasi mereka, dan saya himbau agar segera membentuk KUB atau Kelompok Usaha Bersama, untuk meningkatkan usaha dan mudah mengakses modal dan bantuan ke depannya, dan kami siap mengawal mereka, sampai berhasil," tandas Budi.
Pokir Untuk Pemberdayaan
Di tempat terpisah, anggota DPRD Blora dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Muhammad Ali Uddin, menyampaikan melalui sambungan telepon selularnya, bahwa dirinya sangat mendukung anggaran - anggaran pemberdayaan untuk masyarakat desa, melalui pelatihan - pelatihan industri kecil atau rumah tangga yang memanfaatkan limbah tali plastik impor, untuk dibuat keranjang sampah, atau produk - produk anyaman lainnya.
"Saya sangat mendukung adanya pelatihan - pelatihan untuk warga masyarakat Desa, agar dapat lebih meningkat pengetahuan dan keterampilan, membuat anyaman dari limbah tali plastik, menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi, kita harus dukung dengan anggaran untuk pelatihan - pelatihan seperti ini, termasuk pokir dewan," tandasnya.
(Rome)
0 Komentar