Capraga perwakilan dari Pati turut berdemo di Blora membawa banner tuntutan tangkap dalang kecurangan Perades di Blora
Demo Jilid Keempat
BLORA, ME - Demonstrasi jilid keempat dugaan kasus jual beli jabatan Perangkat Desa di Blora kembali digelar oleh LSM Pemantau Keuangan Negara alias PKN, Calon Perangkat Gagal (Capraga), dan kali ini mendapat dukungan dari Organisasi Massa yang terkenal dengan seragam.loreng orange, yaitu Pemuda Pancasila di Blora.
Ratusan massa tersebut bergerak dari Alon - Alon Blora menuju Jalan Pemuda, tepatnya Kantor Bupati Blora, dengan kawalan dari Patwal Polantas Blora dan Aparat dari Polres Blora. Dari atas truk komando, Ketua MPC Pemuda Pancasila Blora, Munaji dan Ketua LSM PKN Blora, Sukisman berorasi menuntut bongkar kasus Perades di Blora.
Sementara di saat yang sama peserta demo, yang berseragam loreng orange khas Pemuda Pancasila menenteng spanduk dan banner bertuliskan "Tangkap Dalange, Ora Wayange Thok" artinya tangkap dalangnya kecurangan seleksi Perades, bukan wayangnya saja.
"Kami meminta kepada Aparat Penegak Hukum, untuk melakukan penyelidikan yang profesional, tangkap dalangnya atau otaknya dari kecurangan Perades ini, bukan hanya kepada Kadesnya saja, ini kasus besar, dugaan Tipikor besar yang mencapai ratusan milyar rupiah," ungkap Sukisman, Ketua PKN Blora.
Siapkan Ratusan Saksi
Sementara itu, Seno Margo Utomo, Juru Bicara PKN mengungkapkan bahwa PKN tidak main - main dalam mengawal kasus kecurangan seleksi Perades di Blora ini, dirinya juga menyampaikan telah menyiapkan ratusan saksi - saksi disertai alat bukti dan barang bukti, termasuk rekanan video dan suara, untuk membongkar kasus yang disebutnya megakorupsi ini.
"Kami sudah siapkan segalanya, nanti akan kami siapkan ratusan saksi, disertai alat bukti dan barang bukti, yang kami kumpulkan dari peserta yang gagal, termasuk dari Kades - Kades yang merasa dirugikan dengan adanya kasus ini, mereka sadar, mereka hanya sebagai wayang, semua ada dalang yang mengaturnya, kami akan minta mereka buka - bukaan!" tandas Seno dalam orasinya.
Mantan anggota DPRD Blora dari PKS ini juga mengungkapkan aliran dana - dana yang disimpan di rekening di beberapa nama dan disimpan di Perbankan, seperti di Klaten, Semarang dan Blora. Seno bahkan menyebut satu nama Ketua Partai di Blora, turut terlibat dalam kasus itu, meminta APH untuk mengejar informasi tersebut, meskipun Seno mengakui belum memiliki bukti atas dugaan tersebut.
"Rekening gendut itu disimpan oleh beberapa nama, di beberapa rekening yang tersebar di Klaten, Semarang dan Blora, kami minta APH menelusuri ini, bisa digali pada puluhan Kades yang beberapa sudah mengaku pada kami, kemudian perlu diperiksa koordinator yang terlibat, salah satunya adalah Bambang AW, salah satu Ketua Partai di Blora," ungkapnya.
Akan Lapor KPK
Sementara itu, Ketua MPC Pemuda Pancasila Blora, Munaji kepada awak media dan dalam orasinya, akan membawa kasus ini untuk dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi atau Lembaga Anti Rasuah di Republik Indonesia, dan dirinya mengaku mendapatkan dukungan moril dari MPW Jawa Tengah maupun MPP Pemuda Pancasila di Jakarta.
"Kami kawal kasus Perades ini, sampai titik darah penghabisan, kami minta aparat penegak hukum bekerja sungguh - sungguh, tangkap dalangnya, bukan hanya wayangnya saja, dan nanti tanggal 9 - 10 Agustus nanti kami juga akan demo, sekaligus laporan ke KPK, dengan membawa bukti - bukti yang kami dapatkan dari PKN dan Capraga Blora nanti, ini juga menjadi perhatian jajaran MPP Pemuda Pancasila di Jakarta, Pimpinan Pusat organisasi kami siap back up!" tandasnya.
Di saat yang sama turut hadir perwakilan Calon Perangkat Desa yang gagal dari Kabupaten Pati, yang juga tengah memperjuangkan nasibnya yang merasa dicurangi, dalam orasinya mengapresiasi dukungan dari Ormas Pemuda Pancasila, dan berharap langkah Ketua Pemuda Pancasila Blora, bisa diikuti oleh jajaran MPC Pemuda Pancasila di Kabupaten Pati. (Rome)
0 Komentar