IKLAN




 

Misteri Tawaran Uang Bungkam

Demo jilid keempat tuntut tangkap dalang kasus Perades di Blora kali ini didukung ormas Pemuda Pancasila

"Perjuangan untuk membongkar kasus Perades di Blora, ternyata penuh dengan trik dan intrik untuk menghadapi tekanan dan godaan tawaran uang bungkam bernilai ratusan juta hingga milyaran rupiah"

                  Seno Margo Utomo

Demo Perades 4
BLORA, ME - Juru Bicara PKN, Seno Margo Utomo, saat demo Perades jilid ke empat, bersama Capraga dan kali ini didukung penuh oleh Organisasi Massa Pemuda Pancasila, mengungkap adanya tawaran uang, untuk menghentikan gerakannya membongkar dugaan kecurangan seleksi Perades di Blora, meskipun enggan menyebutkan nama orang, yang menjadi utusan untuk menawarkan sejumlah uang hingga Rp. 1 Milyar. 

Maka berdasarkan pengakuan itu harus ditelusuri oleh Aparat Penegak Hukum, untuk meminta keterangan kepada pihak  yang disampaikan oleh Juru Bicara PKN tersebut, termasuk Seno Margo Utomo, sebagai saksi mahkota, orang yang mengetahui, mendengar, dan melihat peristiwa tersebut, termasuk.seluruh informasi yang bisa dikaitkan untuk membuka terang benderang kasus tersebut.

Bahkan dalam demo tersebut, baik Capraga, PKN dan Pemuda Pancasila Blora menuntut Aparat Penegak Hukum baik di Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan untuk bekerja optimal, profesional dan transparan, membongkar dugaan mega skandal tindak pidana korupsi, yang diduga mencapai ratusan milyar rupiah itu.

"PKN ditawari satu milyar rupiah untuk menghentikan upaya pembongkaran kasus Perades ini oleh seseorang, inisialnya tidak penting untuk disebut di sini (media.red), dan ini kami tolak, karena tidak ingin menyakiti orang banyak, khususnya Capraga" ungkap Seno kepada para awak.media, kemarin Selasa (2/8/2022) usai demo jilid 4 di depan Kantor Bupati Blora.

PKN Takut Dijebak
Di saat yang sama, Sukisman, Ketua PKN Blora, juga mengungkapkan hal tersebut, dan dirinya memerintahkan untuk menolak tawaran tersebut, karena diindakasikan sebagai jebakan Betmen (Batman.red), yang justru akan berdampak buruk bagi PKN sendiri, karena menerima suap tersebut.

"Saya minta tawaran itu ditolak saja, karena bisa saja itu hanya jebakan Betmen saja, untuk mendiskreditkan perjuangan PKN untuk mengawal kasus Perades ini, justru ini bisa menjadi bumerang untuk kita, kalo mau menerima tawaran itu!" tandas Sukisman.

            Budi, Ketua Capraga Blora

Tawaran Kepada Capraga
Sementara itu Budi, Ketua Capraga dari Kunduran juga tidak menampik adanya upaya untuk menghentikan langkahnya, membongkar kasus Perades ini, kepada media dirinya mengungkap ditawari oleh orang penting berinisial S, sejumlah uang bungkam alias untuk menghentikan pergerakan, uang sebesar Rp. 150 Juta.

"Kalo dulu saya diminta uang ratusan juta untuk menjadi Perangkat, karena saya tidak mampu, akhirnya saya saya kalah, padahal saya sudah punya pengabdian sebagai operator komputer Desa cukup lama, karena tidak mampu membayar sejumlah uang tersebut, kini saya yang ditawari hingga Rp. 150 Juta untuk menghentikan gerakan saya bersama teman - teman Capraga, dan saya juga menolak," ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang kaluar dari mereka, sudah sepantasnya bukti - bukti petunjuk itu dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan oleh APH, bila serius untuk membongkar kasus Perades, yang seakan tidak ada akhirnya ini, semua pihak yang disebut itu harus diperiksa, baik PKN, maupun Capraga harus diperiksa alat buktinya maupun barang buktinya. Sekali lagi untuk membuat terang benderang kasus dugaan jual beli jabatan Perades ini. 

Harus dicari dan ditemukan oleh APH, apa motif untuk memberikan tawaran sejumlah uang tersebut, karena ibarat pepatah tidak ada asap jika tidak ada api, sehingga dugaan kasus Perades ini, bisa dibongkar, dan ditemukan siapa otak dibalik kasus ini, atau siapa dalangnya, sehingga pedang penegakan hukum bisa tajam ke atas, tidak hanya kepada yang di bawah saja, alias wayangnya saja. (Rome)


Posting Komentar

0 Komentar