Blora - ME, Kepala Desa Sambongrejo Wahono Heru Prayitno mengakui bila inisiasi kegiatan batik di Desanya bermula dari keprihatinan melihat pengangguran di Desanya. Hal itu diungkapkan saat ditemui di Balai Desa Sambongrejo, Senin (03/01/2022). Kini kegiatan membatik menjadi tidak asing lagi bagi sebagian pemuda Desanya.
Heru memberikan pengantar bila tren gadget saat ini memudahkan orang untuk berkomunikasi. Apalagi pada saat pandemi. Penerapan Program Pembatasan Kegiatan Masyarakat semakin membuat ketergantungan masyarakat terhadap gadget. "Orang mau bertemu sanak saudara di kota lain lagi susah-susahnya, untung saja ada hape. Anak sekolahpun sekarang harus belajar lewat android. Untung ada hape, sehingga anak-anak tetap bisa mengerjakan tugas-tugas sekolah," ungkapnya.
Hanya, Kepala Desa Sambongrejo menyayangkan tentang "program sampiran" yang menyertai gadget beserta dampak negatifnya. "Tapi karena hape juga, anak-anak muda jadi malas. Di rumah maunya selalu rebahan. Di warung, tidak berinteraksi, tidak jagongan. Masing-masing 'menthelengi' hape. Seperti orang 'satron'. Kalau diingatkan, jadi mudah emosi," jelas Kades Sambongrejo.
Melihat kenyataan lapangan, Kades Sambongrejo punya inisiatif untuk membuat kerajinan batik. Selain sedang tren saat itu, juga diharapkan mampu memberikan contoh yang baik bagi perkembangan pemuda di Desanya. "Semula pemikiran saya sederhana, 'ngasih' contoh dulu. Siapa tahu lewat sosialisasi Karang Taruna, ada pemuda yang tertarik untuk ikut mencoba," kata Wahono Heru.
Dari gagasan tersebut, Kades Sambongrejo mengajak salah satu warganya untuk membentuk kelompok Batik. Kelompok itu dikukuhkan lewat Surat Keputusan Kepala Desa dan diberi nama Batik Kembang Rejo. Mengambil nama dari jenis motif batik "Kembang" dan nama belakang Desa Sambongrejo, "Rejo".
Dengan berbekal pengetahuan dari kelompok Batik Desa lain yang telah ada, bahan dan peralatan seadanya, para anggota Kelompok Batik Kembang Rejo mulai kegiatannya. Tak disangka, kegiatan tersebut menyedot perhatian warga-warga yang lain. "Ternyata, beberapa anak muda ada yang tertarik dan mau bergabung belajar membatik," ujar Kades Sambongrejo.
Ketertarikan Pemuda
Saat ditemui di wokshop-nya, Ketua Kelompok Batik Kembang Rejo Sri Puji Lestari mengatakan, "Memang masih sederhana Mas. Tapi, dari kesederhanaan motif yang kami buat, ternyata banyak juga yang tertarik untuk membelinya. Terutama para tamu dari Jakarta yang sekalian berkunjung di Desa Wisata kami."
Ketika disinggung tentang ketertarikan pemuda Desa terhadap pembuatan batik, Sri Puji Lestari mengaku, "Namanya juga anak muda Mas. Waktu pertama, banyak anak-anak muda yang bergabung. Tapi banyak yang tidak betah. Prei. Tapi ada yang datang lagi, mulai belajar lagi. Begitu terus. Tidak pasti. Tapi kami selalu terbuka pada mereka."
"Sebenarnya mereka sangat produktif. Merasa sangat senang ketika batiknya jadi. Tapi ya itu, maklum masih muda. Jadi agak sedikit kurang telaten saja," pungkas Sri Puji sambil memamerkan salah satu batik yang dihasilkan salahsatu anak muda Desanya.
Desa Sambongrejo terletak di wilayah Kecamatan Sambong bagian barat dan telah ditetapkan sebagai salah satu Desa Wisata Kabupaten Blora yang terkenal dengan Budaya Samin Sedulur Sikep-nya. (HW)
0 Komentar