IKLAN




 

Warga Plantungan Demo Batalkan Seleksi Perangkat Desa

Demo warga terkait seleksi Perangkat yang diduga diperjual belikan oleh Oknum ASN, dan suami dari Kades 

"Puluhan warga Desa Plantungan geruduk Kantor Bupati Blora, dan berorasi di atas trotoar jalan utama Kota Blora, meminta untuk membatalkan seleksi Perangkat yang diduga sarat KKN"

Kisruh Seleksi Perangkat
BLORA, ME - Bagaikan api dalam sekam, dugaan jual beli jabatan Perangkat Desa di Kabupaten Blora mulai bermunculan. Seperti yang diketahui, di Kabupaten Blora ada 194 Desa, yang akan melaksanakan ujian penjaringan dan penyaringan calon Perangkat Desa, dengan jumlah lowongan Perangkat sebanyak 857 formasi atau jabatan. 

Namun pelaksanaan ujian serentak tersebut, rupanya tidak menemui jalan yang mulus, dikarenakan adanya dugaan jual beli jabatan Perangkat Desa. Seperti kisruh yang saat terjadi di Desa Plantungan, Kecamatan Blora Kota, salah seorang warga Desa Plantungan, Janiyatin.

Kepada para awak media, terkait dugaan jual beli jabatan Perangkat Desa, berawal dari oknum suami Kepala Desanya, yang menawarkan jabatan Kepala Urusan (kaur) di Desa tersebut. Namun, ungkap Jayatin, tawaran tersebut tidaklah gratis. Ia diminta menyiapkan uang puluhan juta agar anaknya dapat menduduki jabatan tersebut. 

"Pak Ahmad Hanafi itu datang ke rumah saya, anak saya ditawarin sebagai Perangkat Desa, disuruh menyiapkan uang Rp 50 juta, terus pas pada hari itu datang, dia bilang dapat telpon dari pihak kidul, dan untuk uang muka langsung Rp 35 juta cash," ujar Janiyatin saat melakukan aksi demonstrasi di Kantor Bupati Blora, Kamis (23/12/2021).

Mundur Dari Seleksi
Menyadari dirinya tidak mampu untuk menyiapkan uang sebanyak itu, Janiyatin langsung menolak tawaran tersebut.

"Terus saya mengundurkan diri wong saya orang enggak punya, enggak punya uang sebanyak itu," kata dia.

Sementara itu, anak Janiyatin yakni Muslimin, membenarkan ucapan yang disampaikan ibunya dalam orasi tersebut.

"Pokoknya disuruh menyiapkan paling enggak Rp 50 juta, lowongan kaur," ujar Muslimin kepada wartawan.

Padahal sedari awal, Muslimin tidak ada niat, untuk mendaftarkan diri mengikuti seleksi pengisian Perangkat Desa tersebut.

"Ya spontanitas ya saya mundurlah. Saya enggak daftar jadi Perangkat Desa," kata dia yang juga menjabat sebagai Ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Plantungan tersebut.

Warga Gelar Demo
Sekadar diketahui, puluhan warga Desa Plantungan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, menggelar demonstrasi terkait pengisian perangkat desa (perades).

Aksi tersebut digelar di Kantor Bupati Blora pada Kamis (23/12/2021). Dalam aksinya, mereka menuntut pelaksanaan perades untuk dibatalkan. Selain itu, mereka juga menuntut pembubaran panitia Perades Plantungan.

Puluhan warga tersebut juga membawa berbagai macam tulisan yang berbunyi, 'Panitia selalu menghilang saat dibutuhkan', 'Janjimu mengayomi masyarakat buktinya menantang rakyat', 'Batalkan Perades Plantungan', hingga  'Kami tidak mau ada jual beli jabatan'. 

Beberapa kali Monitor Ekonomi mencoba mengkonfirmasi kejadian tersebut, melalui pesan beranting kepada yang bersangkutan, yaitu Ahmad Hanafi, alias Piping, dan bahkan mendatangi di dua rumahnya di Plantungan, namun hingga berita ini ditulis tidak mendapatkan jawaban. (Ar/me)

Posting Komentar

0 Komentar