IKLAN




 

Populasi Sapi Blora Masih Terbesar Se Jateng

"Kementerian Peternakan RI melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Jawa Tengah dan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora, sukses laksanakan panen pedhet di Desa Pengkolrejo, Kecamatan Japah"

               Ignatius Haryanta Nugraha
            Kadis Nakeswan Prop. Jateng

Panen Pedet Sapi
BLORA, ME - Bertempat di Lapangan Desa Pengkolrejo, Kecamatan Japah, pada hari ini, Selasa (7/12/2021), Kementerian Pertanian melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Jawa Tengah, dan Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Blora, melaksanakan panen pedet dari hasil inseminasi buatan atau kawin suntik, untuk pelaksanaan program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Jawa Tengah, Ignatius Haryanto Nugraha, kepada Monitor Ekonomi, usai meninjau ratusan pedet (anak sapi), hasil pelaksanaan inseminasi buatan tahun 2021 di Blora, serta memperkenalkan bibit sapi jenis Belgian Blue, kepada peternak Desa Pengkolrejo.

"Kami bangga, hingga saat ini populasi sapi Blora masih tertinggi di Jawa Tengah, dari 2 juta ekor sapi, Kabupaten Blora menghasilkan 269 ribu ekor sapi, termasuk di Desa Pengkolrejo ini ya, jumlahnya ada 3000 ekor, dan akan terus kami tingkatkan, kualitas dan kuantitasnya, dengan mengenalkan bibit baru yaitu sapi jenis Belgian Blue," ungkapnya.

Program Kawin Suntik
Sementara itu, di saat yang sama, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora, Gundala Wijasena mengungkapkan kepuasannya atas hasil pelaksanaan program kawin suntik sapi di Blora, yang sukses menghasilkan ratusan pedet (anak sapi) di Desa Pengkolrejo, dan desa - desa lain yang populasinya tinggi.

"Populasi sapi kita tinggi itu, karena faktor masyarakat kita yang suka memelihara sapi, dan menurut saya warga Blora itu tidak miskin ya, karena mereka mampu memelihara sapi, padahal biaya pakannya itu tinggi, nyatanya warga kita mampu, seperti di Pengkolrejo ini, yang jumlah populasinya 3000 ekor, berkat kawin suntik bisa bertambah 100 ekor pedet, dari 100 ekor sapi indukan," ujarnya.

Gundala juga menjelaskan terkait faktor tingginya populasi sapi di Blora, dan tingkat kemiskinan, karena sebagian besar warga Desa memiliki sapi, jadi menurutnya, warga Blora tidak miskin.

"Hanya karena kondisi rumahnya yang masih tanah, dan dinding tidak tembok, yang menjadi indikator kemiskinannya, padahal punya sapi minimal 2 ekor di rumahnya," paparnya.

Kualitas Belgian Blue
Asisten Setda Bidang Pembangunan, Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, Haryanto, juga menyampaikan apresiasinya atas program Sikomandan, yang telah menghasilkan ratusan pedet dalam waktu setahun yaitu di tahun 2021, sehingga populasi sapi di Blora tetap yang tertinggi di Jawa Tengah.

Selain itu, Haryanto juga berharap sapi jenis Belgian Blue bisa dikembangkan oleh peternak sapi Blora, karena kualitas jenis daging dan bobotnya, lebih baik dari sapu - sapi yang ada di Blora.

"Sapi jenis Belgian Blue yang akan dikembangkan di Blora ini, kualitas dagingnya lebih bagus dan lebih berbobot, terutama di bagian paha, luar biasa, kita harus tingkatkan dan kembangkan jenis ini di Blora," ujarnya.

Saat dikonfirmasi terkait sarana prasarana Rumah Potong Hewan modern, yang pernah diwacanakan akan dibangun di Blora, Haryanto mengungkapkan akan menyampaikan kepada Bupati Blora, untuk realisasinya. (Rome)


Posting Komentar

0 Komentar