IKLAN




 

Strategi Ekonomi Pemberdayaan Umat PPP

                  HM Arwani Thomafi

"Untuk mengurangi ketergantungan dana aspirasi kepada anggota Dewan baik Pusat maupun Daerah, Gus Aang meminta laksanakan Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah di PPP"

Buka Muscab PPP
BLORA, ME - Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan, HM Arwani Thomafi dalam sambutannya sebelum membuka Musyawarah Cabang VIII, di Kantor DPC PPP Kabupaten Blora, pada Jumat siang (5/11/2021), dan Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu, menyampaikan pentingnya membangun pemberdayaan ekonomi umat dalam Partai berlambang Ka'bah tersebut.

"Pengurus DPC PPP dan seluruh kader dan ormasnya harus bisa menghitung kekuatan ekonomi kita sendiri, dengan basis kita yaitu umat Islam dan NU, ke depan tidak lagi bergantung pada dana - dana aspirasi dari Dewan, baik pusat maupun daerah, karena semua itu terbatas jumlahnya, tidak mungkin mencukupi," ujar politisi dari Rembang itu.

Kembangkan LAZIS PPP
Untuk itu, Gus Aang, panggilan akrab dari HM Arwani Thomafi meminta kepada seluruh Pengurus dan Kader PPP, untuk mengembangkan pemberdayaan ekonomi umat, dengan melalui Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah, yang dikelola sendiri oleh PPP di seluruh jenjang kepengurusan.

"Coba kita hitung, berapa jumlah anggota Dewan, Pengurus, Kader dan Ormas serta simpatisan PPP, kalau kita kelola sendiri Zakat infaq dan sedekah kita, tentu ini akan sangat besar manfaatnya, sebagai contoh Pak Jariman yang zakatnya mencapai Rp 20 juta, kalo ada 10 orang sudah berapa, kemudian yang lainnya, ini bisa untuk pemberdayaan ekonomi umat, untuk itu, nanti Wakil Bendahara otomatis menjadi Ketua Lazis, biar ada kerjanya," ungkap Gus Aang kembali.

Pencatatan Aset Partai
Selain pemberdayaan ekonomi umat melalui Lazis PPP, Gus Aang juga meminta agar ada penertiban pengelolaan dan pencatatan aset milik Partai, agar jelas dan bisa dipertanggungjawabkan, baik bentuk dan jumlahnya oleh Pengurus DPC.

"Selain itu, pencatatan jumlah aset milik Partai juga harus ditertibkan, mulai sekarang harus jelas, apa saja aset yang dimiliki oleh DPC, dan berapa jumlahnya, diperoleh dari mana, dan kapan perolehannya, semua harus dicatat oleh Pengurus khusus pencatatan aset, jangan sampai ada penyalahgunaan aset, yang merugikan Partai nantinya," beber Gus Aang kembali. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar