IKLAN




 

Proyek Bandara Ngloram Abaikan Potensi Lokal Blora

"Proyek pengembangan Lapangan Terbang Bandara Ngloram yang dibiayai APBN, ternyata tidak memanfaatkan potensi lokal Blora"

Proyek Bandara Ngloram
BLORA, ME - Proyek pengembangan Bandara Ngloram, yaitu paket pembuatan jalan masuk, jalan lingkungan dan service road, yang menelan biaya lebih dari Rp. 15 Milyar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Perhubungan Pusat Tahun Anggaran 2021, diprotes warga dan rekanan setempat, karena dianggap tidak memperhatikan potensi alam lokal.

           Dwi Aryo, LSM Transparansi Cepu

Hal itu dikeluhkan oleh Dwi Aryo dari LSM Transparansi Cepu, yang mengungkapkan bahwa, semestinya pelaksana proyek, yaitu PT. BPM menggandeng rekanan lokal dan memanfaatkan potensi alam yang ada di sekitar Bandara Ngloram, yang jarak angkutnya lebih dekat.

"Kami minta, rekanan pelaksana proyek pembuatan jalan yaitu untuk pengurugan bisa menggandeng rekanan lokal, pakai dump truk lokal, dan menggunakan galian C jenis quarry dari tambang lokal, yaitu dari tambang Desa Biting dan yang ada di Kedungtuban, yang jaraknya lebih dekat dengan lokasi proyek, tolonglah kami diberdayakan, kami tidak mau cuma jadi penonton," tandasnya.

                          Budi Santoso

Percepatan Bandara Ngloram
Di saat yang sama, Budi Santoso salah satu pengusaha tambang galian C, yang ada di Desa Biting, mengungkapkan hal yang sama, yaitu keresahan usahanya yang sepi, akibat adanya pandemi Covid 19 ini, oleh karenanya dirinya mengadukan hal tersebut kepada Camat Cepu, Luluk Kusuma, Kamis sore (17/6/2021) di Kantor Kecamatan Cepu.

"Saat ini usaha kami sedang tertekan, dengan pandemik Covid 19 ini, satu - satunya proyek yang kami harapkan adalah pengurugan jalan masuk Bandara Ngloram ini, tapi kenapa kami tidak dilibatkan, katanya ini untuk percepatan, kenapa justru ambil tanah kuarinya, tidak dari Blora, justru ambil dari Prangi, Bojonegoro, Jawa Timur, inikan ironis, proyek di Blora, yang menikmati orang luar," keluhnya.

                 Luluk Kusuma, Camat Cepu

Agendakan Pertemuan
Mendengar keluhan tersebut, Camat Cepu, Luluk Kusuma menegaskan bahwa pihaknya akan memanggil seluruh stakeholder yang terkait dengan proyek tersebut, termasuk rekanan yang melaksanakan kegiatan tersebut. Dirinya mendukung langkah warga lokal yang akan beraudiensi terkait hal tersebut.

"Sebenarnya saya sudah pernah menyampaikan dalam rapat pertama sosialisasi proyek pengembangan Bandara Ngloram tersebut, saya sampaikan agar pelaksana proyek menggandeng rekanan lokal, melibatkan tenaga unskill setempat, gunakan armada lokal, dan mengambil tambang quarry yang ada di Biting dan Kedungtuban, tambang sudah ada ijinnya dari Kabupaten dan Propinsi Jawa Tengah, karena untuk percepatan, jarak tempuh lebih dekat, kami akan undang lagi mereka untuk beraudiensi di Polsek Cepu, untuk menegaskan komitmen mereka, Minggu depan, saat ini kita sedang penanganan Covid, saya minta jangan ada demo dulu ya, kita komunikasikan dulu," ujarnya. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar