BLORA, ME - Salah satu peserta seleksi calon Direktur Utama PT Blora Patra Energi, Rohmat Dwiyanto Safari mengungkapkan bahwa potensi migas Blora masih sangat besar, apabila dioptimalkan dengan baik dan tepat, selain potensi minyak sumur tua, pengelolaan gas di CPP Gundih bisa mendatangkan PAD yang cukup besar untuk Kabupaten Blora.
"Dari sektor pengelolaan 275 titik sumur tua, yang ada di Blora, ambil contoh 10% atau 15% saja yang kita anggap dry hole, atau kosong, potensi minyak kita masih besar dari 200 lebih sumur tua yang kali dioptimalkan, mestinya kita bisa dapat laba kotor sebesar Rp. 3 Milyar lebih per tahun, dari ongkos angkat angkut, berarti untuk sumbangan PAD mestinya besar juga kan, ? ungkap praktisi migas yang pernah bekerja di Halliburton, Services Oil Company.
Potensi Gas Gundih
Sementara untuk potensi gas, imbuh Safari, di CPP Gundih juga bisa menghasilkan pendapatan yang besar, apabila BPE bisa masuk terlibat di sana, dengan bantuan kesepakatan Governoor to Governoor, antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, kemudian dilanjutkan dengan bussiness to bussiness antara Pertamina Asset 4 Field Cepu dengan PT BPE.
"Potensi gas di CPP Gundih itu adalah 60,52 mmscfd, atau 60.520 MMBTU, kalo harganya sekarang 3,19 US Dollar sekarang ini, bisa dikalikan, untuk bagian Blora berapa prosen sesuai dengan UU Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, kalo BPE bisa ikut mengelola, dengan dana bagi hasil untuk Kabupaten Blora itu, masuk joint venture dengan pengelolaan gas tersebut, kemudian BPE ke depan, kalo impian saya bisa membuat mini refinery dari hasil 6300 Barrel oil per day dari hasil PI Blok Cepu" pungkas pria dari Kaliwangan ini. (Rome)
0 Komentar