IKLAN




 

Serda Setyo Wawan Dalam Kenangan

Wiji, Ibunda Serda Laut (P) Setyo Wawan memegang foto kenangan putranya sambil menceritakan masa kecil hingga akhir hidup almarhum pahlawan KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali

Kenangan Orangtua Pahlawan

Blora, ME -  Serda Setyo Wawan menjadi salah satu prajurit TNI AL yang gugur dalam peristiwa tenggelamnya kapal selam Nanggala 402 di perairan Bali. Di mata keluarga Serda Setyo Wawan merupakan sosok yang patuh dan taat kepada orang tua. 

Ditemui di rumahnya di Kampung Pasar Jagung, Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu Kabupaten Blora, Ibu Serda Setyo Wawan, Wiji mengungkapkan terakhir kali bertemu anaknya pada hari Sabtu (17/4). Saat itu Istyo, nama panggilan Serda Setyo Wawan pamit, untuk ikut latihan perang bersama kapal selam Nanggala 402. 

"Sabtu malam pulang ke rumah pamitan mau latihan perang. Waktu pamit cerita kalau sempat mimpi Bapak. Bapak saya rangkul. Tapi saya nangis terus Mak. Terus, gak tahu bapak hilang," ujar Wiji menirukan ucapan anaknya. 

Firasat Sang Ibu

Firasat itupun juga dirasakan Wiji. Sehari sebelum kejadian ia mengaku tidak bisa tidur dan terus-terusan menangis. 

"Malam Rabu itu semalam gak bisa tidur. Hanya nangis terus. Gak tahu kenapa," ucapnya. 

Wiji mengaku mendengar kabar kapal selam tenggelam  tersebut pada Rabu (21/4) pagi saat melihat tayangan berita di Tv. Iapun sempat histeris dan tidak percaya adanya pemberitaan kapal tenggelam itu. 

"Ya Allah kapale anaku. Allahu Akbar, Allahu Akbar. Tapi saat itu saya masih yakin anak saya selamat," ucapnya. 

Gabung Satu Tahun

Sementara Bibi Almarhum, Wafik mengaku keponakannya itu bergabung di Kapal Selam Nanggala 402 sejak satu tahun terakhir. Sebelumnya ia lama bertugas di kapal perang biasa.

"Satu tahunan baru di Nanggala. Di bagian SAA (Senjata Atas Air) di Torpedo itu," katanya. 

Di matanya, Serda Setyo Wawan merupakan anak yang patuh dan taat kepada orang tuanya. Bahkan sejak kecil ia merupakan anak yang pekerja keras. 

"Anaknya itu pekerja keras. Sejak kecil sudah bantu ibunya jualan koran bekas, minuman. Karena kan anak orang tidak mampu. Bapaknya tukang becak, ibunya jualan warung di depan stasiun Cepu," ucapnya. (Meg/me)

Posting Komentar

0 Komentar