Kesenian Wayang Thengul
BLORA, ME - Kesenian Wayang Thengul khas Blora ditampilkan dalam pertunjukan pakeliran padat di dukuh Banyubang, Desa Bangowan, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah dalam rangka Test Tour atau Uji Coba Paket Wisata 2021 desa setempat, Sabtu (9/1/2021).
Pertunjukan Wayang Thengul atau wayang berbentuk boneka terbuat dari kayu dan aneka pernik karakter dipentaskan oleh Ki Dalang Muslih asal Desa Kemiri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora.
Mengambil cerita Menak dalam episode lakon Patih Arya Maktal Parang Teja gugur, berhasil memukau rombongan wisatawan yang diusung Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora.
Kisah itu menceritakan sosok Arya Maktal yang dahulunya seorang brandal hingga bisa mengabdikan diri kepada kepada Wong Agung Jayengrana atau Amir Abyah yang memimpin sebuah kerajaan Islam.
Arya Maktal pun diangkat menjadi patih. Ketika terjadi peperangan melawan Kerajaan Medayin dirinya gugur membela tanah air.
Paket Wisata Desa
Sementara itu Hanif Masadini, salah satu pegiat wisata Desa Bangowan Kecamatan Jiken Kabupaten Blora, yang sekaligus penerus pemilik Wayang Thengul generasi ketiga mengatakan, dalam uji coba paket wisata kali ini mengolaborasikan wisata budaya wayang Thengul yang disinergikan dengan eduwisata hidroponik, pesona bukit Kunci, mewarnai replika Wayang Thengul dan petik sawo organik.
"Minat masyarakat khususnya generasi muda terhadap pagelaran seni Wayang Thengul semakin rendah, hal ini yang menodorong kami untuk menjadikan wisata budaya yang kita kolaborasikan dengan wisata alam yang sudah ada saat ini," kata Hanif.
Dengan demikian, kata Hanif, gairah generasi muda kembali menggeliat dan bangga seni budaya tradisional, khususnya yang ada di Desa Bangowan.
"Saat ini dalang Wayang Thengul di Blora tinggal tersisa sekitar 4 orang. Ini tentu menjadikan kita sebagai penerus harus bisa berinovasi agar kesenian ini tidak punah dan bisa selalu dikenal generasi muda," kata dia.
Apresiasi Dinporabudpar
Kepala Dinporabudpar Blora, Slamet Pamuji, SH,M.Hum melalui Kapala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Wahyu Tri Mulyani, AP mengapresiasi digelarnya wayang kulit dalam uji coba paket wisata Blora.
“Menarik dan berbeda dengan cerita wayang kulit. Ini potensi yang bagus sekaligus bisa mendorong perkembangan desa di sektor pariwisata. Sekaligus menunjukkan bahwa wisata di Blora siap dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan,” ucapnya.
Ia menyebut bahwa penerapan SAPTA PESONA sangat penting untuk meningkatkan citra tempat wisata.
"Pentingnya penerapan SAPTA PESONA juga akan menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah, sehingga meningkatkan posisi masyarakat sebagai penerima manfaat yang sebesar-besarnya dari pengembangan kegiatan kepariwisataan,” kata dia.
Sementara itu Kepala Desa Bangowan, Sudarto, mengucapkan terima kasih atas pembinaan, arahan dan bimbingan dari Dinporabudpar yang telah menggandeng kerjasama dengan Desa Wisata Institute Yogyakarta.
“Kami menyampaikan terimakasih atas binaan, bimbingan dan arahan dari semua pihak. Semoga ini akan terus dilakukan sehingga Desa Bangowan makin berkembang,” kata Sudarto.
Desa Wisata Institute
Pada kesempatan yang sama Direktur Operasional Desa Wisata Institute Yogyakarta, Madun menyampaikan uji coba paket wisata di Blora yakni di desa Bangsri Kecamatan Jepon dan sesa Bangowan Kecamatan Jiken, secara umum sudah bagus dalam hal pengetahuan dasar para pegiat terkait pengelolaan desa wisata.
“Sebagaiamana diketahui bahwa desa wisata itu tidak semata-mata ekonomi, tetapi bagaimana teman-teman ini bisa menggerakkan sektor-sektor lain, seperti UMKM, ada pertanian, ada budaya, ada kegiatan pemudanya. Ini saya rasa sudah sangat bagus, tinggal kita memoles saja,” jelasnya.
Ia juga menyebut peran media supaya bisa membatu mempublikasikan sehingga para pegiat desa wisata tetap bisa berproses.
“Karena sambil berjalan mereka akan banyak belajar, dan kami juga siap untuk berdiskusi dengan teman-teman,” ucapnya.
Terkait akses jalan di Blora, menurut Madun, itu sebuah tantangan. Tetapi bisa dikembangkan seperti model off road.
“Misalnya seperti armada Jeep, atau kita buat satu satel sederhana yang dimodifikasi sedemikian rupa, seperti odong-odong,” kata dia.
Diinformasikan sebelumnya Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Dinporabudpar) menyelenggarakan kegiatan pendampingan dalam rangka peningkatan kapasitas pengelolaan dan pengembangan desa wisata di kabupaten Blora.
Uji Coba Paket Wisata
Kepala Dinporabudpar Kabupaten Blora H. Slamet Pamuji, SH, M.Hum melalui Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Wahyu Tri Mulyani, AP menyampaikan setelah sebelumnya melakukan pembinaan dan pendampingan dengan menggandeng Desa Wisata Institute dari Yogyakarta dan kini dilaksanakan tahapan akhir yaitu Test Tour atau Uji Coba Paket Wisata.
“Test Tour atau Uji Coba Paket Wisata dilaksanakan Sabtu (9/1/2021) hingga Minggu (10/1/2021) mulai pukul 07.00 WIB. Test Tour dilaksanakan di dua destinasi wisata, yakni Desa Bangsri Kecamatan Jepon kemudian dilanjutkan di Desa Bangowan Kecamatan Jiken,” terangnya.
Peserta test tour diikuti Perwakilan Organisasi Perangkat Daerah terkait, Duta Wisata dan Tim Pendampingan Desa Wisata Institute dari Yogyakarta serta sejumlah awak media.
Di Desa Bangowan, para peserta bermalam di home stay yang disediakan oleh pengelola destinasi wisata setempat. Yang mengesankan, ketika rombongan wisatawan tiba, disuguh minuman sari buah sawo organik.
“Manis dan enak, luar biasa,” ucap Agus salah seorang youtuber Blora. (Gin/me)
0 Komentar