IKLAN




 

Koin Peduli, Berharganya Recehan Anda

Blora, ME - Pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial. Yang hidup saling bergantungan dengan mahluk lainnya. Meskipun kita masuk dalam dunia yang serba instan, individualis, namun ternyata gerakan kepedulian untuk membantu sesama, tetap berjalan, bahkan lebih cepat, tanpa beban admistrasi dan birokrasi yang berbelit, meskipun hal itu tidaklah salah, karena berbicara dengan keuangan negara, semua ada aturannya.

Bermanfaatnya komunikasi digital dan media sosial, untuk menyampaikan informasi apapun, termasuk menggalang bantuan, sangat efektif. Publik bisa melihat kondisi langsung, dan bisa mengecek kebenaran informasi tersebut, melalui data - data yang ada. Bahkan publik pun telah melihat, keampuhan media sosial untuk menyuarakan aspirasinya, dan nyatanya langsung mendapatkan respon yang positif dari berbagai pihak. Dengan catatan hal itu bukan hoax atau rekayasa.

Maka di tengah berbelitnya birokrasi, bahkan program BPJSpun, disinyalir terus mengalami devisit, yang mau tidak mau menjadi beban untuk operasional, dampaknya profesionalisme pelayanan kesehatan ikut terdampak. Oleh karena itu, muncullah gerakan "civil society", gerakan masyarakat sipil, untuk menuntaskan kebuntuan tersebut, seperti contoh yaitu gerakan koin peduli.

Seribu perak, recehan anda, bila terkumpul dengan masif, dan semua tergerak menyumbangkan, maka akan menjadi kekuatan besar. Mari kita kalkulasi, bila seluruh warga Blora, tidak miskin tidak peduli kaya, bahkan anak - anakpun pasti punya uang receh, koin Rp. 1000,- . Kekuatan koin peduli, adalah konsep logis membantu sesama, yang Insya Allah lebih mudah, tinggal teknis pelaksanaannya, pengelolaan dan pengawasan penggunaannya. Agar melenceng dari tujuan awalnya.

Mari kita hitung, Rp. 1000 x 500.000 orang warga, maka akan terkumpul Rp. 500 Juta. Bila dikelola dengan baik, dana civil society ini, bisa untuk menolong lebih banyak orang, dengan lebih cepat dan efektif. Tidak berbelit - belut, namun harus tepat sasaran, dan bisa dipertanggungjawabkan kepada publik dengan benar. Dan hal itu, mungkin bisa disinergikan dengan Lembaga - Lembaga Sosial yang ada. Misalkan BAZNAS, PMI,  Dana Sosial dari Gereja, Vihara, atau Yayasan Mandiri Sosial Kemasyarakatan. Mari bersatu saling membantu. Ingat pesan Bapak Toleransi Indonesia, bahkan mungkin Dunia, Gus Dur, yang mengatakan; "Orang Tidak Akan Bertanya, Apa Agamamu, Saat Kita Berbuat Kebaikan" (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar