IKLAN


 

Murdono : "Pengusaha Beras Harus Gunakan Teknologi"

Murdono pengusaha beras dari Desa Tengger, Kecamatan Japah menunjukkan peralatan teknologi canggih untuk meningkatkan kapasitas dan mutu beras sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan di pasaran seluruh Indonesia. (Rome)

"Untuk meningkatkan mutu dan kapasitas produksi beras, pengusaha di bidang perberasan harus berani berinvestasi untuk peralatan yang berteknologi, agar hasilnya lebih maksimal"

Investasi Teknologi Tinggi
BLORA, ME - Murdono, pengusaha beras baru - baru ini menanamkan modalnya, untuk membeli peralatan canggih dan berteknologi tinggi, untuk meningkatkan mutu dan kapasitas produksi berasnya.

Dengan memasang mesin Taiho, Color Sorter, yang menghabiskan biaya sekitar Rp. 2,5 Milyar itu, tujuannya adalah untuk menghasilkan beras  dengan berbagai  kualitasnya, secara otomatis.

"Color Sorter ini dapat menghasilkan berbagai jenis beras, dengan kualitas yang berbeda, tinggal setelannya, kita mau produksi beras apa, apakah premium, medium plus, dan hasil limbahnya pun terpisah dengan baik, dan laku juga, untuk pakan ternak" papar pengusaha beras dari Desa Tengger, Kecamatan Japah ini.
Dengan teknologi modern, bisa meningkatkan kapasitas produksi beras lebih besar dan lebih cepat terserap ke pasar (Rome)

Tingkatkan Produksi
Saat dikonfirmasi keberaniannya berinvestasi membeli perangkat berteknologi tersebut, Kepala Desa Tengger itu, mengungkapkan bahwa pengusaha harus berani ikuti perubahan jaman dan teknologinya.

"Sepuluh hingga dua puluh tahun ke depan, kompetisi bisnis akan semakin ketat, termasuk teknologinya, oleh karena itu pengusaha harus berani investasi meningkatkan aset dengan peralatan berteknologi seperti ini, dan hasilnya bisa maksimal, dengan mesin ini, kita bisa memproduksi 50 ton beras per hari, dengan berbagai jenis, dan limbahnya pun masih bisa kita jual, bayangkan dengan tenaga manusia biasa, atau selepan biasa," paparnya.

Merk Sumber Tani
Komposisi Harga Jual
Dengan mesin tersebut, beras yang sudah diberi merk "Sumber Tani" itu, bisa menghasilkan berbagai jenis beras, yang nilai jualnya jelas menguntungkan, di samping itu, pasar semakin luas dan besar permintaannya.

"Perbedaan sebelum dan sesudah menggunakan teknologi ini, terasa bagi kami, kualitas beras kami terjaga, mau premium, medium, kita siap dan pasarnya luas, disamping untuk menyangga gudang Bulog, beras kami juga dibeli di Pasar Beras Cipinang, Jakarta, patokan harga beras dari sana, harga beras premium Rp 10,500 per kilogram, medium Rp.9.500 - 8.700 per kilogramnya, sedangkan untuk beras meniran sampai Rp. 4500 - Rp. 5000,- per kilogram, untuk sisanya atau limbahnya, katul bisa laku Rp. 4000 per kilogram, semua hasil proses laku di pasaran yang berbeda - beda" ungkapnya memaparkan
(Rome)

Posting Komentar

0 Komentar