IKLAN




 

Prediksi Poros Abdullah Aminuddin - Suryanto Menjanjikan?

Drs. Suryanto, MSi (paling kiri) saat mengikuti fit and proper test kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Blora yang diselenggarakan oleh DPD PDIP Jawa Tengah di Semarang, bersama tiga kandidat yang lain (Istimewa)

"Kehadiran Asisten 2 Bupati Blora, Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Suryanto dalam bursa Calon Bupati Blora, cukup mengejutkan publik Blora, berbagai spekulasi dan analisa kemunculannya disaat - saat terakhir penjaringan calon melalui DPD PDIP Jawa Tengah, banyak diperbincangkan berbagai kalangan"

Birokrat Berpengalaman
BLORA, ME - Asisten 2 Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Suryanto, membenarkan langkahnya untuk ikut bertarung dalam perebutan rekomendasi dari Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP), Megawati Soekarnoputri, agar diusung menjadi Calon Bupati Blora. Hal itu terbukti dengan kehadirannya untuk mengikuti fit and proper test yang diselenggarakan oleh DPD PDIP Jawa Tengah di Semarang (20/12/2019) yang telah lalu.
"Saya benar - benar serius untuk maju di Pilkada Blora ini, bukan karena kehendak pribadi, namun karena ada dorongan teman - teman organisasi, masyarakat dan tokoh - tokoh Ulama Blora, yang mana saya dianggap telah memahami benar, kondisi dan karakter warga Blora, pertimbangannya adalah pengalaman kerja saya di Pemerintahan Kabupaten Blora sebagai birokrat, yang saya awali benar - benar dari bawah," ujarnya kepada media.

Berdarah Keluarga Banteng
Selain, pengalamannya sebagai Pejabat birokrasi Blora, Suryanto juga menyampaikan bahwa keluarga besarnya adalah tokoh dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dipimpin oleh Ir. Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia. Sekaligus founding father kita, ayahanda Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Bapak saya dulu, adalah tokoh PNI, dan Guru di Sekolah SPG, dan itu sudah  saya sampaikan pada penguji. Fit and Proper Test" paparnya, menjawab latar belakangnya mendaftar melalui "Partai Banteng Mencereng" itu. Selain memiliki darah dan ideologi politik banteng, Suryanto juga optimis, mampu mengemban amanah dari platform Partai PDIP, sebagai "Partainya Wong Cilik".
"Pengalaman saya di berbagai wilayah sebagai ASN, di Pemerintahan (Camat), beberapa kali Ketua Ormas, Yayasan Keagamaan dan Majelis Ta'lim, termasuk komunikasi yang baik dan intens dengan tokoh - tokoh politik di Blora ini, menjadi modal saya, memiliki jaringan dan dukungan untuk maju di Pilkada ini, saya ingin meneruskan estafet Blora ini, semakin baik," tandasnya.

Kesiapan Mental dan Finansial
Saat dikonfirmasi terkait kesiapan mental dan finansial untuk pemenangan Pilkada tersebut, Ketua Yayasan Sunan Pojok itu menjawab, telah siap lahir batin.
"Jaringan telah siap, finansial untuk pemenangan juga sudah siap, tinggal digerakkan, meskipun belum ada gambar sosialisasi saya, tapi disetiap Desa telah terbentuk tim pendukung saya, beberapa bahkan telah datang menemui saya, menyatakan dukungannya, padahal belum deklarasi," paparnya. "Saat ini saya masih menunggu hasil rekomendasi PDIP, tapi saya sudah menyiapkan plan (rencana), dengan resiko bila tidak mendapatkan rekom dari PDIP, karena banyaknya kompetitor, kita tahu ada 17 Calon Kandidat, kita harus punya rencana cadangan, komunikasi dengan beberapa Pimpinan Partai sudah intensif kita lakukan, apapun kondisinya kita tetap siap," tambahnya kembali.

Poros Aminudin-Suryanto
Saat dikonfirmasi komunikasi politiknya, dengan beberapa calon kandidat lain, Abdullah Aminuddin misalnya, Suryanto menyampaikan segala kemungkinan bisa terjadi.
"Hitungan saya kalo PDIP saya dapat rekom, ada 21 kursi, dari beberapa partai, itu minus Golkar, namun kalau tanpa PDIP maka sudah ada 12 kursi, ditambah nanti kita ajak Golkar, ini sudah terjalin lama, untuk komunikasi saya dengan Pak Abdullah Aminuddin, juga sering berdiskusi, dia politisi yang matang, finansial juga siap, dan punya gagasan pembangunan ekonomi untuk masyarakat Blora, beberapa kali, kita diskusi, segala kemungkinan bisa saja terjadi, namun kita belum, berbuat banyak, yah komunikasi dan berdiskusi biasa saja, bersama Pimpinan Partai lainnya, saya tidak bisa berandai - andai, karena kita semua masih menunggu hasil dari PDIP nanti," ujarnya.

Kuda Hitam Pilkada
Apabila kita cermati, peran poros ini, yang dari berbagai "Partai Bawah", tentunya juga tidak bisa disepelekan, ketokohan sosok Suryanto, sebagai birokrat ulung, jelas memiliki kans dan penilaian yang positif dari warga Blora, sementara Abdullah Aminuddin, juga telah berpengalaman di Partai Politik, sebagai mantan Anggota DPRD dari PKB (2009 - 2019), Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Blora, Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin),Blora, dan Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Blora, adalah bagian dari sumbangsih positif yang dirasakan oleh masyarakat Blora. Semua itu bisa menjadi pertimbangan pemilih, untuk alternatif dukungannya, Poros Abdullah Aminuddin - Suryanto bila benar terjadi, bisa menjadi kuda hitam, kejenuhan politik di kota migas dan kayu jati terbaik di dunia yang kini, bisa jadi tinggal cerita. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar