IKLAN




 

Refleksi HUT Blora 270 Tahun

"Tekad Pemerintah Kabupaten untuk membangun kawasan ekonomi baru terlihat konsisten. Dalam rangkaian Peringatan Hari Jadi Blora ke - 270 Tahun, even jalan sehat digelar di ex Lapangan Sepak Bola Kridosono. Ada suasana yang lebih segar dan harapan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, dari alih fungsi menjadi "Alun - Alun Wetan". Benarkah itu bisa terwujud, mari kita refleksikan bersama, karena dengan bersama kita bisa!"

HUT Blora Ke-270 Tahun
BLORA, ME - Genap 270 Tahun, usia Kabupaten Blora ini, Kota kecil di ujung paling timur Provinsi Jawa Tengah, yang pada masa dulunya adalah Kota penghasil migas, dan kayu jati terbaik di dunia, meskipun dua hal itu tidak berdampak apapun bagi masyarakat Blora. Kita hanya menyaksikan gas itu mengalir dari Proyek Pengembangan Gas Jawa yang kilangnya ada di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, melalui pipa ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tambaklorok, Semarang. Beberapa tahun yang lalu, warga Blora sempat bergembira, akan adanya proyek "City Gas" yang hingga saat ini, masih belum berjalan, dan sempat hampir mangkrak, Apesnya lagi, Dana bagi hasil minyak dari eksploitasi blok Cepu, masyarakat Blora hanya dapat 0 rupiah, karena terganjal Undang - Undang paling pahit di dunia, mungkin bukan rejeki kita, akhirnya harus kita pupus seperti itu. Sementara dari sektor hilir, pengelolaan sumur minyak tua, pun mengalami penurunan produksi dan banyak sumur yang tidak bisa diproduksi kembali. Meskipun harga ongkos angkut lebih baik, namun tidak dapat mencukupi biaya operasionalnya.

Hutan Habis Dijarah
Kekayaan Blora yang lain, meskipun secara de facto maupun de yure, itu adalah milik Negara yang diserahkan pengelolaannya oleh Perum Perhutani, salah satu Badan Usaha Milik Negara, yang kini juga mengaku, mengalami kerugian, akibat dari penjarahan kayu jati, sejak era reformasi. Areal hutan Kayu yang hampir separuh dari luas wilayah Blora, itu habis dibabat oleh orang - orang yang tidak bertanggungjawab. Kami hanya bisa menduga ada keterlibatan dari orang dalam, sementara yang penuh di penjara hanya yang kelas teri, yang mengambil kayu hanya untuk membeli beras saja, dengan kerugian negara tidak lebih hanya Rp. 143.000,- saja. Sementara para cukong yang membawa bertruk - truk kayu, lolos begitu saja, ditambah bonus menghancurkan jalan - jalan Blora. Akibat dari tonase yang melebihi kelas jalan yang ditentukan. Meskipun saat ini cenderung menurun, seiring dengan habisnya produksi kayu yang ada. Apakah masyarakat Blora gembira? Tidak, justru ancaman yang lain mengintai, bencana kekeringan, banjir, tanah longsor dan angin ribut, datang silih berganti melanda warga kami. Memiskinkan kami lebih dalam, sementara di sisi lain, kita terlihat gembira, senang dan menikmati hidup, meskipun ada ancaman terbaru sebagai Kabupaten dengan kasus penyebaran HIV/Aids tertinggi se Jawa Tengah. Bagaimana mungkin ini terjadi? Ingin tahu jawabannya, cukup pantau WAG terkritis, habis perkara.

Blora Terus Berbenah
Lalu apakah Pemkab Blora, tidak melakukan apa - apa untuk membangun Blora? Di akhir masa jabatan ini, Pemerintahan Djoko Nugroho - Arief Rohman, lebih mengintensifkan pembangunan Kota Blora, pembangunan saluran dan trotoar, jalan lingkungan dan menyulap kekumuhan, agar terlihat Blora lebih baik dan indah, dan bermanfaat meningkatkan ekonomi mikro, nampaknya berhasil, meskipun tidak sedikit juga yang menjerit, terutama bagi warga di perdesaan. yang masih merasa tidak nyaman perjalanannya, lantaran rusaknya, infrastruktur jalan. Semoga dengan rangkaian Hari Jadi Blora yang penuh dengan ritual Budaya, siraman rohani dan penggiatan olahraga, pameran produk - produk unggulan masing - masing Kecamatan dan Desa, untuk memeriahkan Hari Jadi Blora tercinta yang ke - 270 Tahun, adalah kondisi kebenaran potensi daerah kita, yang telah maupun akan dibimbing, dibantu dan dikelola dengan baik, oleh stakeholder yang terkait, semoga Blora akan menjadi semakin baik, dari Desa hingga Kotanya. Tantangan ini untuk pemegang tongkat komando pembangunan Blora ke depan. Selamat berkompetisi di Pilkada Blora 2020, meski tidak genap lima tahun. Ayo Mbangun Blora Lebih Baik. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar