IKLAN




 

Pemuda Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Desa!

Wakapolres Blora, Kompol Drs M. Samdani, MH serahkan hadiah untuk peserta cilik, Jalan Sehat Bulan Bhakti Karang Taruna di Kampung Duren, Nglawungan, Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan, Blora, turut menyaksikan Dandim 0721/Blora, Ketua Pengurus Karang Taruna Kabupaten dan Wakil Bupati Blora (Paling kiri). /Rome

"Karang Taruna akan didorong untuk lebih berdaya dan mampu meningkatkan perekonomian di wilayahnya, termasuk di Desa - Desa, dukungan Pemerintah untuk turun tangan sangat dibutuhkan, melalui anggaran peningkatan kapasitas"

Susuri Kampung Duren
BLORA, ME - Kegiatan Bulan Bakti Karang Taruna kali ini, diselenggarakan di Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Bertempat di Kampung Duren, Dukuh Nglawungan. Diawali dengan Jalan Sehat menelusuri Kampung Durian, Dukuh Nglawungan, Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Sambil menilmati kesejukan alam kebun duren, peserta juga dapat menikmati lezatnya buah durian Nglawungan itu. Ketua Pengurus Karang Taruna Kabupaten Blora, Achlif Nugroho Widhi Utomo, menyampaikan apresiasi atas kerja keras Pokdarwis Desa Tunjungan, yang sekaligus adalah Pengurus Karang Taruna Desa Tunjungan itu, dalam mengelola potensi ekonomi dan wisata Desanya yang berbasis alam dan perkebunan itu.
"Forum Pemuda Desa sekaligus Karang Taruna Desa Tunjungan ini, sangat aktif dalam mengembangkan potensi Desanya, ini patut dicontoh untuk Desa - Desa lain, kami dari Karang Taruna Kabupaten juga akan turun ke bawah, untuk mendata Karang Taruna Desa," ungkapnya kepada media.

Gerakkan Potensi Pemuda
Selain jalan sehat, di areal kegiatan Bulan Bakti Karang Taruna tersebut, juga tersedia stand - stand pameran produk unggulan yang dikelola oleh Pemuda dari Karang Taruna Desa. Seperti Karang Taruna Desa Sambongwangan, dari Kecamatan Kunduran, yang memasarkan produk - produk dari kelor, yang telah dikembangkan menjadi beberapa varian produknya, menjadi makanan camilan dan minuman, serta produk kosmetik. Kemudian dari Desa Kedungwungu, Todanan yang memproduksi kain batik cipratan, yang sangat bagus dan indah hasilnya, seperti lukisan abstrak, perpaduan warna warninya kontras, dan memiliki estetika yang tinggi. Dan yang lebih membanggakan lagi, itu karya dari para penyandang disabilitas Desa tersebut.
"Batik kami laris dibeli, omsetnya bisa terjual 15 sampai 20 potong sebulan, harganya Rp. 150.000,- per potong. Produk kami yang lain adalah asbak dari kayu sengon, yang kami jual Rp.15.000 per unit, melalui online penjualannya," ujar Ahmad Fadli.
Produk unggulan dari Desa Adirejo, kaos sablon dari Blora Culture, yang dikelola oleh Heri dan kawan - kawannya, desainnya unik dan sablonannya bagus dan rapi.
"Kami jual per potongnya Rp. 85.000,- omzet kami sekitar Rp. 15.000.000,- se bulan, lumayanlah daripada nganggur," ungkapnya kepada Monitor Ekonomi. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar