IKLAN




 

SEPI PEMBELI, PEDAGANG PULANG PAGI

Pedagang di Blok A dan B masih mengeluh sepi pembeli (Ft. Roy Kurniadi/ME)
Pindahnya pedagang pasar
Blora, ME- Sejak diresmikan oleh Bupati Blora lebih dari lima bulan yang lalu, pedagang pasar Sido Makmur yang berjualan di dalam Blok A dan Blok B masih mengeluh sepi. Kemegahan dan kenyamanan pasar yang berada di bekas tanah bengkok milik Kelurahan Mlangsen, atau tepatnya di Gabus Kaliwangan itu, tak juga mendatangkan banyak pembeli yang masuk. Hal ini dikeluhkan oleh Ucik, pedagang bumbu yang menghuni di kios yang dirubah sendiri, namun masih dirasakan sempit itu, mengaku pendapatannya menurun drastis jika dibandingkan saat berjualan di Pasar Relban.
" Nggak ada pembeli disini pak, ini tidak cuma saya yang merasakan, sebagian besar pedagang sepi, bahkan banyak yang tutup," ungkapnya kepada Monitor Ekonomi.

Pedagang Bumbu lebih memilih tutup dan pulang pagi 
Pedagang pulang pagi
Akibat dari sepinya pembeli, banyak pedagang yang menutup kiosnya lebih awal. Salah satu pedagang bumbu dapur yang lain juga mengeluhkan hal yang sama.
" Bisa dilihat ya mas, jalanan di blok ini lengang, bahkan yang lewat bisa dihitung dengan jari, sehari kami hanya bisa mendapatkan uang tidak lebih dari Rp.100 ribu kotor, terpaksa saya tutup, pulang pagi (10.00, wib) lebih baik saya jualan di rumah, sambil jaga anak - anak," ujarnya.
Saat dikonfirmasi terkait kenyamanan di Pasar Sido Makmur dengan tempatnya yang lama.
" Disini memang nyaman mas, bersih, kalo hujan tidak kehujanan, kalo panas tidak kepanasan, tapi kalo tidak ada pembeli ya percuma, di relban dulu saya bisa dapat omzet penjualan Rp. 1 Juta sehari, itu kotor ya mas," paparnya kembali.

PKL menata dagangan di jalan masuk Blok B yang sepi
Penataan pedagang disoal
Para pedagang mempersoalkan penataan pedagang yang berjualan di luar, atau di Blok C, yang tidak sesuai dengan dagangannya.
" Mestinya segera ditertibkan, pedagang kering yang termasuk juga bumbon, harus dimasukkan semua, jangan di biarkan di Blok C yang untuk pedagang basah, yaitu sayuran, buah, ikan dan daging, suruh buka kiosnya yang di dalam (Blok A dan B) biar ramai, buka semua, pembelinya pasti masuk ke dalam," tambah Bu Elly, pedagang grosir jajanan dan kue kering, saat dikonfirmasi harapannya terkait penataan pedagang pasar baru yang diberi nama "Sido Makmur" oleh Bupati Blora. Sementara itu, seorang pedagang sticker, bernama Teguh, dari Jetis, berharap agar PKL yang dulu berjualan di sepanjang trotoar Pasar Induk Blora, bisa diberikan kios untuk dagangannya.
" Kalau bisa PKL juga diberi kesempatan sewa kios di dalam, biar lebih nyaman bagi kami, juga pembeli, tidak duduk di lantai, saat mau milih yang dibeli," ujarnya, sambil membersihkan dagangannya yang ditata di lantai persis pintu masuk utama Blok B.
(Rome)

Posting Komentar

0 Komentar