Muskab Kadin Blora
BLORA, ME - Kamar Dagang dan Industri Kabupaten Blora gelar Musyawarah Kabupaten di Ruang Hall Gran Mega Hotel, Cepu, pada Jumat pagi hingga siang kemarin (23/8/2024). Meskipun belum dikukuhkan, namun Sruktur Kepengurusan baru untuk masa bhakti 2024 - 2029 telah terbentuk, dan Siswanto, pengusaha dan politisi muda Blora ditunjuk secara aklamasi sebagai Ketua Kadin Kabupaten Blora yang baru, menggantikan Abdullah Aminuddin, pengusaha bidang perdagangan umum di bawah bendera Galaksi Group.
Di saat yang sama, Ketua Persatuan Hotel Republik Indonesia (PHRI) Kabupaten Blora, yang juga Cluster General Manager Gran Mega Hotel, Sugiono Turwibowo pun turut menjadi Anggota Kadin untuk bidang usaha Perhotelan. Mas Bowo, panggilan akrabnya menyampaikan kepada Forum Pemred saat bertandang di Hotelnya, upayanya untuk membantu Pemkab Blora meningkatkan pariwisata di Kabupaten Blora, usai kegiatan Muskab Kadin Blora.
"Kami dari Asosiasi Persatuan Hotel Republik Indonesia (PHRI) Kabupaten Blora, menyambut baik kepengurusan baru Kadin Blora, semoga bisa meningkatkan potensi ekonomi di bidang pariwisata Blora, dan bisa menjadi penyambung aspirasi kami para pengusaha perhotelan di Blora, kami siap membantu Pemkab Blora untuk meningkatkan potensi wisata di Blora," ujarnya kepada Monitor Ekonomi.
Tingkatkan SDM Perhotelan
Berbicara terkait potensi wisata di Blora, menurut Bowo, wisata edukasi migas layak dikembangkan di Blora, seperti saat ini, Gran Mega Hotel ini menjadi tempat pelatihan SDM, yang akan mengambil sertifikasi untuk kerja di sektor perminyakan dan gas, sementara untuk wisata buatan perlu ditingkatkan kreatifitas dan inovasi untuk menciptakan itu. Saat ini yang berhasil adalah Wisata Desa Noyo Gimbal Park, yang dikelola oleh Bumdes Bangsri, Keczmatan Jepon.
"Saat ini yang berhasil mewujudkan wisata buatan, adalah Desa Bangsri dan Desa Bangoan, dan keduanya berhasil memenangkan juara desa wisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sejak itulah wisatawan ke Blora meningkat, dengan meningkatnya kumjungan dari luar daerah, ini menguntungkan bagi perhotelan di Blora, tapi sayang sekali, SDM Perhotelan kita masih minim, hanya ada 5% dari permintaan, untuk itu kami berharap Pemkab Blora, perlu menganggarkan pelatihan untuk mencari SDM Perhotelan," paparnya.
Karena Blora tidak memiliki potensi alam yang indah, seperti halnya di daerah Malang, Batu atau wilayah Jawa Timur lainnya, wisata yang berbasis potensi yang ada di Blora perlu diciptakan, misalnya wisata berbasis seni dan budaya, dengan menggelar event - event seni budaya, menggelar turnamen olahraga yang nenantang, seperti Adventure and Rally Motor, Jeep Off Road, sesuai dengan alamnya yaitu wilayah hutan. (Rome)
0 Komentar